Moza berjalan keluar dari area pantai, langkahnya sangat cepat, sesekali disentak ke tanah dengan kuat. Ya Tuhan sesulit inikah menjauh dari sosok Musa? Pria itu adalah tunangannya, tapi juga orang yang sangat dia benci sekarang, mereka terikat hubungan yang sulit dilepaskan. Moza memendam gedeg yang bertalu- talu dalam benaknya, rasanya bikin jengkel. Nyesek. Musa itu pembohong, penipu, tega menyingkirkan nyawa orang lain hanya demi materi. Apa pun alasan yang dikemukakan Musa, baik itu memilih korban yang jumlahnya hanya sedikit, kemudian memberikan santunan dan kehidupan layak untuk korban, itu bukan alasan mulia. Intinya Musa melakukan hal itu adalah untuk perusahaan. Sudah, itu saja. Langkah Moza mulai memelan saat merasakan lelah, kakinya pegal. Sudah berjalan sejauh dua kilo met