Kean memasuki kamar Ayin melalui jendela yang sudah menjadi tempatnya untuk memasuki kamar pacarnya itu. Kean tersenyum melihat Ayin yang sedang fokus belajar, ia berjalan pelan menuju ranjang Ayin dan mengambil duduk di atas ranjang. "Kamu bawa apa? Bawa martabak atau roti bakar?" Kean terkejut mendengar suara dari Ayin, ternyata acara mengendapnya terendus oleh yang punya kamar. Dengan tampang bodohnya Kean mengangkat plastik berlogo supermarket. "Aku bawa camilan, soalnya tukang martabak dan roti bakarnya antri, jadinya aku malas beli," jelas Kean, dan menaruh kantong plastik tersebut di atas meja nakas samping ranjang Ayin. Ayin melepaskan kacamatanya, berbalik dan menatap kantong plastik yang dibawa oleh Kean. Ia tersenyum mengingat selama ini Kean selalu membelikannya makanan set