Air mata Sophie masih berjejak di sudut matanya. Ia terengah memandang Cassidy yang kemudian berjalan menghampirinya. Sophie lalu menunduk pilu dan membuang wajahnya ke samping. Ia tidak ingin Cassidy mengetahui jika dirinya telah memimpikan calon mantan suaminya itu baru saja.
“Ada apa, Sophie? Apa kamu bermimpi buruk?” tanya Cassidy sekali lagi. Sophie masih diam saja. Saat Sophie hendak menjauh tangan Cassidy menangkapnya.
“Apa perutmu sakit lagi?” Cassidy masih bertanya dengan sikap yang baik dan lembut.
“Bukan,” jawab Sophie dengan suara rendah.
“Aku agak cemas memberikanmu banyak daging tadi. Aku takut perutmu sakit.” Sophie sedikit tersenyum lalu menunduk lagi. Cassidy pun ikut tersenyum. Ia menarik kakinya sehingga bersila di atas ranjang menghadap Sophie.
“Jika kamu kesulit
