“Kok aku sih yang enggak mau dengerin kamu? Selama ini aku diem saja loh. Kamu tuh super cemburuan, aku nggak boleh gerak ke mana pun selain denganmu, aku diam saja loh. Aku manut loh. Aku berpendapat pun nggak ada gunanya aku protes. Yang selama ini banyak ngatur-ngatur siapa? A’a kan. Apa aku pernah ngatur A’a mau ketemu siapa, mau jalan sama siapa? Nggak pernah kan?” “Aku ngatur kamu itu buat bikin kamu senang,” kata Hendra. “Senang apanya? Kamu terlalu over protektif. Kita tuh sama-sama dewasa. Walau aku anak kecil buatmu, tapi kita punya banyak kepentingan yang berbeda. Aku baru selesai dengan kesibukanku di kampus. Aku mau resign nggak boleh, harusnya ngertiin dong kalau aku bertemu dengan teman-teman kampus. Aku enggak harus terbelenggu sama A’a saja kan?” kata Kia. “Jadi kamu ng