Di kampung ibunya Ully sakit mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Amira dan Shafa, dia mengakui benar yang dikatakan perempuan tersebut. Bagaimana rasanya bila dirinya dan Ully yang berada di posisi Amira dan Shafa? Bagaimana bila dia yang menjadi istri dari lelaki yang berselingkuh dengan teman anaknya sendiri? Tentu akan terasa sakit, jadi ibunya Ully tidak marah kepada Shafa dan Amira dia malah membenarkan kata-kata perempuan yang tersakiti itu. Karena itulah dia menjadi sangat tertekan. ”Sudah Bu nggak usah kebanyakan dipikir,” kata dua adik Ully menghibur ibu mereka. “Bagaimana tidak dipikir kalau perkataan Amira dan Shafa itu adalah kebenaran? Bagaimana bila yang menjadi Amira dan Shafa itu adalah ibu dan Ully, dan ayah menjadi pak Asran?” “Bagaimana rasanya bila itu dilakukan