18. Terdesak

1974 Kata

"Bagaimana bisa?!" Elard mengepalkan kedua tangannya di atas meja dengan erat, hingga buku-buku jarinya memutih. Berusaha keras agar tak meninju meja tersebut dan membuat para karyawannya ketakutan. Meski ledakan emosi yang saat ini menggebuk dad* cukup sulit ia endapkan. Usai mendengar kabar buruk yang baru saja diutarakan. Elard berusaha berpikir dingin. "K—kami, juga tidak tau Pak. Sejujurnya, hal ini sangat mengejutkan, karena begitu tiba-tiba." Mengela napas panjang, Elard menyugar rambut sembari memejamkan mata sejenak. Mengais ketenangan yang kini tercecer. Sebelum kemudian membukanya lagi dan menatap tajam salah seorang karyawannya yang meneguk ludah kelu. "Apa alasan mereka? Kenapa tiba-tiba membatalkan rencana kerjasama dengan kita?" Berdeham untuk meluruhkan rasa gugupnya, s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN