Siang ini Ita dibuat terkejut dengan dua hal. Pertama, kehadiran Reon dirumahnya dan kedua, buket bunga entah dari siapa yang datang melalui paket kilat setelah Reon singgah. Pembicaraan antara Reon dan Haris terdengar rumit di telinga. Tentang saham, obligasi, devisit dan istilah dalam dunia perekonomian lainnya. Membuat Ita seperti bayi baru lahir yang harus mendengarkan bahasa asing dua orang di depannya. Terlebih sejak tadi Ita tidak diizinkan ke kamar. Hingga inti dari maksud kedatangan Reon pun terlihat jelas. "Saya kesini bermaksud menawarkan kontrak baru." DEG! "Dengan anak Pak Haris sebagai...." BRAK! Ita spontan berdiri. Menatap nyalang ke Reon. "ITA! Kamu apa-apaan!" bentak Haris. Ia tak pernah mengajarkan hal seperti ini sebelumnya. "Papa bilang nggak akan melibatka