Mengambil Resiko

1126 Kata

"Hesa!" panggil Ita spontan. "Kenapa sayang? Bikin kaget aja." "Iya, gue aja kaget anjir,” sahut Tina. "Besok setelah kelulusan. Pokoknya kamu harus selalu sama aku ya?" Ita melihat pergerakan aneh dari Hesa. Tidak seperti biasa. Ia menggaruk rambut belakang dan tidak berani bertatap mata. Apa Hesa sedang malu? "Idih, idih, idih. Udahlah dari sini gue pamit balik ya guys. Nikmati waktu kalian berdua. Bye!" ucap Tina kemudian pergi. "Hesa? Kamu mau kan?" tanya Ita lagi pasalnya dia tidak kunjung mendapat jawaban. "M-maulah. Siapa coba yang bakal nolak ajakan yang mungkin cuma sekali seumur hidup," jawab Hesa malu-malu. Aneh! Apa dulu Ita tidak pernah mengajaknya jalan bareng? Yah, kalau diingat-ingat memang selalu Hesa yang inisiatif. Ita harus memperbaiki hal itu juga nanti! "Oke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN