Bab 9

1746 Kata
Sarah yang merasa sangat ketakutan dengan apa yang ia alami saat ini hanya diam memandangi suami yang sedang tertidur pulas. Ia masih tidak percaya dengan apa yang ia alami saat ini, Sarah dengan sisa keberaniannya mendekati Adam yang sedang tertidur, apa yang kulihat di depannya itu benarkah suaminya, lalu siapa yang beberapa jam bersamanya itu, Sarah masih tidak dapat mempercayai apa yang terjadi. "Apakah aku sedang bermimpi saat ini?" Sarah mencubit pipi sebelah kanan nya untuk memastikan ini nyata atau tidak. "Auwwww.." Sarah merasakan sakit. "Tidak , aku tidak sedang bermimpi saat ini," Sarah terlihat kalut. Sarah sangat bingung dengan apa yang sedang terjadi. ... Sinar matahari memasuki celah jendela kamar, dan sinarnya menganggu sang pemilik kamar yang masih nyaman dengan posisi tidurnya. Adam terbangun terlebih dahulu, ia merasakan sakit di bagian kepalanya akibat ia terlalu banyak minum semalam dan ia tidak mengigat apa-apa, setelah Adam mendapatkan kesadaran secara penuh, ia berusaha menuju ke kamar mandi untuk membasuh muka yang tampak sangat mengenaskan itu, tetapi sorot mata nya mengarah ke arah sofa yang berada di pojokan kamar, betapa kaget nya Adam melihat Sarah sang istri tertidur di sofa itu, Adam sangat bingung mengapa Sarah tertidur disini, Apakah sarah marah padanya akibat pulang dengan keadaan mabuk semalam, pikiran Adam melayang kemana-mana. Dengan perasaan bersalah Adam mendekati sang istri yang sedang tertidur itu, dilihat nya wajah istrinya yang tampak lelah dan tampak juga lingkaran hitam dikedua mata nya seperti orang yang tidak tidur semalaman, dengan sisa keberanian Adam membangunkan Sarah yang tidak biasa bangun kesiangan. "Sarah, sayang bangun,kenapa kau tidur disini?" Merasakan ada yang menganggu tidurnya akhirnya ia membuka secara pelan kedua kelopak matanya. Sarah sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya ini, wajah nya berubah menjadi pucat. Adam yang mendapatkan itu memicingkan kedua matanya pertanda ia bingung dengan perilaku istrinya pagi ini. "Hei.. Sayang kau kenapa? are you ok?" Adam bertanya dengan sedikit cemas. "Benarkah kau ini Adam suamiku ?" Tanya Sarah yang terlihat tidak dalam ke adaan baik . Adam yang mendengar pertanyaan itu mendengar dengan cengohnya. "Kau berbicara apa sayang , memang kau pikir siapa yang berada didepan mu ini?" dengan sedikit malas Adam menjawab pertanyaan Sarah Sarah kemudian mencubit pipinya dan ia pun melakukan hal yang sama terhadap Adam. "Auww, Sakit sayang, apa yang sedang kau lakukan," Ucap Adam dengan mengelus pipi yang barusan di cubit oleh Sarah. Setelah Sarah meyakinkan apa yang dilihatnya ini nyata, Sarah menghambur langsung kedalam pelukan Adam. "Sayang, benarkah ini kau, semalam aku mendapatkan kejadian yang sangat aneh," Sarah memeluk adam erat dan memulai cerita apa yang terjadi semalam. Adam yang tidak mengetahui apa yang terjadi hanya diam membiarkan Sarah untuk bercerita. Betapa kagetnya Adam mendengarkan apa yang terjadi tadi malam. ... Adam sekarang berada di ruangan kerja nya saat ini. Adam saat ini sedang menunggu Bimo yang sedang pulang ke apartemen nya untuk mengantikan bajunya. Adam sedang memikirkan apa yang di ceritakan oleh istrinya tadi pagi, dan ia sangat tidak mengerti dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini. Adam bingung harus melakukan apa demi kedamaian ia dan istrinya saat ini. Ia terlihat sangat frustasi dengan kejadian semua. ... Tidak banyak orang yang berlari di musim dingin. Sarah hanya salah satu dari segelintir orang yang memilih berganti baju dengan baju lari. Selama hampir 10 menit, ia merenggangkan otot betisnya dan urat-urat lututnya, melakukan sedikit pemanasan ringan, dan berlari keluar di mana hawa dingin begitu menyengat kulitnya. Setelah berlari 3 mil, ada perasaan membuncah dalam dirinya layaknya mendapat undian voucher belanja. Hawa panas dalam tubuhnya bercampur dengan cuaca awal musin dingin. Dan nyatanya ini bukan hanya Sarah yang berlari seorang diri, matanya menangkap sepasang pria dan wanita dengan uap dingin saling berebutan menghembus dari mulutnya. ritme gerakan kaki mereka mantap, terlihat betisnya yang kuat dan berotot. Sarah sedikit iri pada mereka, sejauh ini Sarah melakukan kebiasaan berlari untuk menjaga penampilan fisiknya agar tidak membuat suaminya bermain mata dengan eksekutif muda yang berlalu lalang menghiasi pemandangan kantor tempatnya bekerja. Ia banyak mendengar pekerja kantoran sering tergiur dengan kemolekan body S-line yang dipamerkan wanita melalui setelan kemeja dengan menyembulkan d**a montok mereka dan potongan rok yang sebatas paha nan ketat, memperlihatkan lekuk tubuh mereka. Mendengarnya saja Sarah sudah sedikit terbakar, diam-diam matanya juga aktif mengamati penampilan eksekutif muda yang mampir di cafe. Dan akhirnya sepasang pelari tadi mendahului Sarah yang berbelok menuruni jalan setapak, tubuh mereka serempak menunjukkan kecepatan ritme sama, mengingatkan Sarah pada awal pernikahannya dengan Adam yang setiap pagi selalu berlari berdua, sebelum akhirnya pekerjaan sialan itu merebut perhatian suaminya. Sebenarnya pemikiran itu hanya sebagai pelarian Sarah untuk melupakan hal aneh yang menimpanya saat ini. Sarah memutuskan untuk mampir sebentar di kafe yang tidak jauh dari kantor suaminya. Dengan gerakan cepat, Sarah mulai mencari kontak sang suami dan langsung memencet tombol merah yang menandakan ia sedang menunggu jawaban dari sebrang sana. "Tuuut.. tuuut.. tuut.." "Halo sayang, maaf menggangu apa kau tidak sibuk sekarang ini?" Tanya Sarah dengan ragu. "Ada apa sayang ? apa terjadi sesuatu lagi?" Adam menjawab dengan nada sedikit ditinggikannya. "Tidak sayang, sekarang aku sedang berada di kafe depan kantor mu saat ini, Tapi bila kau sedang sibuk tidak apa-apa sayang," Ucap pasrah Sarah. "Baiklah,kau tunggu dulu di sana, aku hanya tinggal memiliki pekerjaan sedikit lagi. Aku tidak akan lama sayang,pesanlah dahulu sembari menunggu ku."Jawab singkat Adam Setelah mengakhiri panggilan itu Sarah kembali menatap jalanan yang saat ini terlihat sepi. ... Adam yang telah menyelesaikan pekerjaan nya saat ini segera menuju ke kafe tempat ia janjian. Sarah yang melihat Adam dari kejauhan mengembangkan senyuman manisnya, ia sangat bahagia walaupun hanya melihatnya dari jauh. Adam telah sampai di meja yang Sarah berada disini juga. "Sayang, apa kau habis lari" Adam memperhatikan penampilan sporty sang istri. Adam meraup air yang berada di atas meja dan meminumnya tampa meminta persetujuan sang pemiliknya. Disini mereka akhirnya bercerita tentang kejadian-kejadian yang sedang mereka alami. "Sayang, aku merasa ada yang aneh akhir-akhir ini, apa kau tidak merasakannya?" Sarah memulai bercerita. Adam selalu diam setiap istrinya bercerita tentang hal-hal yang menimpa mereka saat ini. "Sayang, mungkin akhir-akhir ini kau tampak lelah, makanya kau selalu merasa terjadi hal aneh akhir-akhir ini." Adam menjawab seadanya. Mendengar jawaban itu membuat Sarah tampak tidak menyetujui dengan jawaban suaminya itu. "Apa kita perlu mencari paranormal atau pindah dari rumah itu sayang," "Apa?" Adam sangat terkejut mendengar penuturan Sarah. "Apa itu tidak terlalu berlebihan Sayang," "Kau tidak tahu bagaimana aku merasa ketakutan malam itu," Sarah mulai merasa tidak nyaman dengan situasi ini. "Baiklah-baiklah sayang, sudah kau jangan khawatir lagi, nanti aku akan mencari orang yang kenal dengan paranormal hebat, agar kau dapat tenang." Adam sebenarnya tidak menyetujui hal itu karna ia tidak pernah percaya dengan hal-hal ghaib yang menurutnya tidak masuk akal. "Sebaiknya kita langsung makan saja dan pulang, aku mau kita menghabiskan malam dengan mu sayang,"Adam memecahkan suasana. Mendengar ucapan Adam membuat semburat merah di wajah Sarah, dan itu terlihat jelas oleh Adam, Adam yang melihat itu terus menggoda sang istri. "Kau tampak cantik bila malu begitu," goda Adam. "Jagan terus menggodaku," jawab Sarah malu. Mereka akhirnya melanjutkan makan dan melupakan obrolan yang menurut suami nya itu tidak masuk akal. ... at home.. Hufh. Hari yang sangat melelahkan. Ku baring kan tubuhku di ranjang sementara menunggu Sarah yang sedang mandi. Karena lelah aku tidak sadar kalau aku sudah terlelap sebentar. "Adam.." sebuah suara lembut membangunkan ku dari tidur lelahku. Kubuka mata dengan berat. Sosok cantik dan sexi sedang berdiri di depanku yang membuat mataku langsung terbuka lebar. Kenapa aku bisa mengatakan 'sexy'? Tentu saja, semua lelaki normal juga akan berkata begitu jika melihat Sarah sekarang. Dia hanya memakai kimono chiffon yang aku yakin tidak ada apapun di baliknya. n****e nya yang kedinginan tercetak jelas dari luar. Belahan dadanya menyembul keluar seolah menggodaku untuk mengeluarkan mereka dari balik kimono itu. Rambutnya yang digulung ke atas menampakkan leher jenjangnya yang sangat menggoda. Glek. Aku mengalihkan pandangan ke bawah, tapi ternyata itu keputusan yang salah besar. Kimono itu sangat pendek. Hanya beberapa senti dari vaginanya. Kaki dan pahanya yang indah dengan kulit yang masih lembab sehabis mandi. Aaaarggghhh... Aku tidak bisa menahan godaan ini. Juniorku seolah tidak mau kalah. Dia mulai bangun dari posisi tidur panjangnya. "Adam.. Apa kau tidak ingin mandi?" kali ini dia membungkuk dan meraba pipiku dengan tangannya halusnya. Sekarang bahkan dadanya tepat dihadapan ku. Hampir semua bagian dadanya terhidang di hadapanku. Sekarang aku sungguh tidak tahan lagi. Kupeluk tubuhnya erat yang membuat tumpuannya goyah dan terjatuh menimpaku. Ku remas dadanya kasar. "Adam..hhhhh..." desahannya yang menyebut namaku membuatku semakin hilang kendali. Dikecup bibirnya lembut. Sekali. Dua kali. Ku hisap bibir bawahnya yang membuat dia mendesah. Dia mulai membalas ciumanku sampai lidah kami saling bertaut yang membuat saliva kami bertukar satu sama lain. Kubuka tali pengikat kimono nya masih dengan lidah ku di dalam mulutnya dan jari-jemariku yang bermain nakal di payudaranya. Ku betulkan posisi tubuhnya yang ada di atas tubuhku. Ku buat dia duduk di atas perutku. Aku bisa merasakan miliknya menyentuh kemejaku. Dia sudah basah. Ku tatap tubuhnya yang sangat menggoda, ku melepas kimono nya dan ku lempar entah ke mana. Aku bangkit dari posisi tidurku dengan dia yang masih di atas tubuhku tanpa sehelai benangpun. Sekarang dia duduk di pangkuanku. Ku remas dadanya dari lembut perlahan-lahan semakin kasar, terkadang aku juga menarik n****e nya secara bergantian sambil lidahku menjelajahi lehernya yang jenjang itu. "aaahhhhh sayang .."kubuka kemejaku sambil bibirku mulai menjelajahi bibirnya lagi. Lidah kami kembali bertaut. Rebahkan tubuhnya perlahan, sekarang aku yang berada di atas tubuhnya. Kubuka celana panjang sekaligus boxer yang kupakai dan ku lempar ke sembarang arah. "Nikmati sayang," Adam yang sudah tidak bisa menahannya lagi. Dia membuka celana panjang sekaligus boxer nya. Aku bisa melihat nya, Kadang malah ada gigitan kecil yang bisa aku rasakan. Aku mendesah tak karuan, karena aku tidak bisa melakukan apa-apa. Kakiku menendang-nendang mencoba menahan getaran tubuhku. Perlahan dia mengecup dadaku lalu turun ke perutku. "aaaahhhhhhh,,,,,"sebuah desahan kembali keluar dari bibirku. "sayanggg..aku ingin pipis... Hentikannnnn..." Dia hanya tersenyum mendengar kata-kata ku. Rasanya aneh tapi bisa dibilang punya sensasi yang luar biasa. "kau suka?" menatapnya dengan tatapan memelas, tapi dia malah mengeluarkan senyum yang sangat menggoda. Dan mereka melanjutkan dan menikmati malam panjang itu. Mereka menghabiskan banyak waktu dan tenaga, terlihat di wajah mereka sangat bahagia setelah melewati hari-hari yang sangat melelahkan. Adam lalu merubah posisinya untuk berbaring di sampingku. Dia mulai memejamkan mata sambil tangannya masih memijat payudaraku. Aku tersenyum dan ikut memejamkan mata. aku sangat mencintaimu Adam..." batinku. Aku tidak perduli walau kau mungkin melakukan ini hanya karena nafsu atau cinta. Aku percaya ini adalah awal yang baik bagi hubungan kita.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN