Bab 48

1073 Kata
Bimo hanya sedikit menggoda kekasihnya itu, "Paman apakah nanti akan sering kemali untuk mengajak Juno belmain," Juno yang tiba-tiba menarik Ujung celana Bimo. "Kemari Sayang, tentu saja paman dan Auntie akan sering kemari untuk bermain dengan Juno dan Cheryl," Bimo memberikan penjelasan kepada Juno yang saat itu sedang dipangkunya. "Tetapi apakah paman tidak belbohong kepada Juno, kalena onty sering berjanji kepada Juno tetapi Onty selalu berbohong, ia selalu sibuk bekerja," Caca yang mendengarkan protes dari keponakannya itu hanya memandang gemas kepada keponakan laki-lakinya itu. "Benarkah onty Caca selalu berbohong kepada Juno? Baiklah kalau begitu paman yang akan datang bermain bersama Juno dan juga Cheryl," Bimo membelai rambut anak lelaki yang sedang dipangkunya. "Sudah-sudah kemarin sayang, kasihan pamanmu nanti kapan-kapan paman mu akan bermain lagi kemari, sekarang biarkan paman dan ayah mengobrol, Juno dan Cheryl bermainlah disini." ibu Juno dan Cheryl memerintahkan anak-anaknya untuk bermain di bawah dan membiarkan kan Bimo dan suaminya untuk berbincang-bincang. Mereka berempat akhirnya bercerita panjang tentang kehidupan dan pekerjaan mereka masing-masing. Juno yang saat itu sudah mengantuk mendekati ibunya untuk mengantarkan Ia ke kamar tidur. "Kenapa Sayang kau sudah mengantuk! kemarilah ibu akan membawamu ke kamar dan kau Cheryl ikut juga bersama ibu, ini sudah malam Waktunya kalian berdua untuk tidur," Juno yang sudah berdiri di samping ibunya disusul oleh Cheryl yang yang mendekat juga kepada ibunya segera mereka berdua berpamitan kepada paman dan Auntynya. "Paman dan onty, kami pamit Tidul dulu ya," ucap Juno dan juga diikuti oleh Cheryl mereka berdua memeluk Bimo dan Caca bergantian. Bimo dan Caca pun membalas pelukan dua keponakannya ini dan tak lupa mereka memberikan ciuman selamat tidur. "Selamat malam, tidur yang nyenyak ya sayang," ucap Bimo pergantian dengan Caca. "aku permisi dulu untuk menidurkan anak-anak, kalian Teruskan lah untuk bercerita," Ibu si kembar segera menuju ke arah kamar tidur anak-anaknya. Dan mereka melanjutkan obrolan yang sempat tertunda akibat si kembar yang sudah mengantuk. "Segeralah kalian menikah dan mempunyai anak, kalian akan merasakan keseruan mengasuh anak sendiri," suami kakaknya itu itu seperti sedang menggoda sepasang kekasih ini. "Aku akan secepatnya mengatur jadwal untuk bertemu dengan kedua orangtuanya Caca, mohon dukungan dan doanya Kak," ucap Bimo dengan sungguh-sungguh. mendengarkan ucapan kekasih adik iparnya itu, ayah si kembar hanya dapat menganggukkan kepala pertanda setuju dengan semua ucapan adik-adiknya. ... Bimo dan Caca saat ini sedang berada di dalam mobil, mereka berdua menuju Jalan Pulang ke rumah Caca, Caca tidak ingin ikut pulang malam ini langsung ke apartemen Bimo, ia ingin menyiapkan semua keperluan dan perlengkapan yang akan ia ingin bawah ke kediaman kekasihnya itu. Saat ini Caca telah sampai di depan rumahnya, dan Caca segera turun dari mobil disusul oleh kekasihnya itu,"baiklah kalau begitu besok sehabis pulang kerja Aku akan menjemputmu, persiapkanlah dirimu untuk besok tinggal bersama diriku," Bimo segera memeluk dan mengecup bibir kekasihnya itu dan ia segera berpamitan pulang. Caca melambaikan tangannya ke arah mobil Bimo yang yang sudah udah meninggal kan pekarangan rumahnya. Caca tersenyum dan segera masuk ke dalam rumahnya, Sesampai nya di kamar Caca segera membersihkan diri dan memakai piyama tidur, ia mulai merapikan baju-bajunya ke dalam tas koper berwarna pink, ia tersenyum membayangkan besok Bimo menjemput Caca untuk tinggal bersama. setelah berkemas-kemas Caca segera memutuskan untuk segera beristirahat karena ia sangat lelah sekali. ... Burung-burung berkicau di luar sana, tetapi kedua orang yang sedang tidur berpelukan itu tampaknya enggan untuk bangun di pagi ini, sinar matahari telah masuk di celah-celah hordeng jendela kamar mereka, cahaya itu menerpa tepat di wajah Sarah yang membuat ia sedikit terusik dan akhirnya Ia membuka kedua kelopak mata nya. Sarah menggeliatkan tubuhnya untuk sekedar merenggangkan sedikit otot-ototnya. Setelah cukup,Sarah membalikan tubuhnya untuk menatap suaminya masih tertidur nyenyak. ia memulai membelai pipi suaminya itu, dan ia juga mengecup bibir tebal suaminya yang menurutnya itu sangat seksi. Adam yang sebenarnya sudah bangun akibat belaian tangan istrinya itu tetap memejamkan matanya dan menikmati setiap sentuhan dan belaian yang yang ia rasakan saat ini, saat ia tahu istrinya itu sudah berani mencuri ciuman pagi ini, segera Adam membuka kedua matanya dan itu membuat Sarah meloncat kaget ke belakang Tetapi itu ditahan oleh suaminya agar Adam dapat melancarkan kegiatan mencuri ciuman dari nya tadi. Sarah menepuk d**a Adam menandakan ciuman itu harus terhenti karena paru-parunya ingin mendapat pasokan oksigen. "Kau ingin membunuhku,"ucap Sarah yang memegang dadanya akibat ciuman yang sangat panjang. Adam hanya tersenyum mendengar omelan pagi ini dari istrinya. Adam segera beranjak dari ranjang dan menuju kursi sofa yang berada tepat di balik jendela balkon rumah mereka. Sarah yang melihat itu semua hanya duduk termenung di atas kasur dan melihat suaminya yang saat ini malah duduk santai di pojok ruangan kamar mereka. "Mengapa kau begitu santai Sayang, Bukannya kau hari ini harus bekerja?" ucap Sarah yang sudah beranjak dari kasur nya. "Hari ini aku santai karena semua pekerjaan sudah aku selesaikan, Mungkin aku akan ke kantor agak siangan, aku ingin membantu kau packing semua barang-barang yang kita akan perlukan," ucap Adam. Sarah yang mendengar itu hanya tersenyum, Ia sangat senang mendengar suaminya bersemangat untuk berlibur bersama nya. "Baiklah bila begitu aku akan membuatkan minuman untukmu,"Sarah segera menuju dapur untuk membuatkan minuman hangat suaminya.  Setelah selesai Sarah segera memberikan minuman hangat dan koran pagi ini untuk suaminya baca,dan ia segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar bersih dan segar. Setelah selesai mandi Sarah segera mengenakan pakaian rumahan yang tampak sederhana tetapi terlihat cantik. Sarah melirik suaminya itu yang masih setia duduk di sofa pojok kamarnya sambil membaca koran dan menyeruput minuman hangat. "Sebaiknya kau pergi mandi dulu sayang lalu kau boleh melanjutkan kembali membaca koran pagi ini," Sarah memerintahkan suaminya itu untuk pergi segera mandi. "Nanti saja Sayang aku masih betah untuk membaca koran hari ini," ucap Adam. "aku akan menyiapkan sarapan mu di dapur dan aku akan menyiapkan bekal dan makan siang mu nanti bila di kantor," Sera berlalu dari kamar itu dan menuju kearah dapur. Sarah memeriksa stok makanan yang berada di dalam lemari pendingin miliknya, Ia memutuskan untuk membuat omelet karena stok makanan Mereka hanya tinggal itu saja. Sarah dengan cekatan mempersiapkan makanan sederhana untuk ia dan suaminya itu. Setelah selesai menyiapkan sarapan Sarah memutuskan untuk memanggil suaminya itu dari dalam kamar. Ia mendengar bunyi air gemericik dari arah kamar mandi yang menandakan ada orang di dalam kamar mandi itu. "Sayang sarapan mu sudah selesai,"ucap Sarah sedikit menjerit kepada sang suami yang masih berada di dalam kamar mandi. Sarah membersihkan meja yang tadi dipakai oleh suaminya itu, dan segera menuju ke arah dapur kembali.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN