Bab 26

1321 Kata
Adam yang telah menyelesaikan pekerjaan ny siang ini berfikir untuk menemui seseorang, segera ia meraih jas yang di lepasnya sedari tadi dan bergegas keluar untuk menuju ke suatu tempat. Ia telah sampai dan telah berada di cafe Angel, ia selalu merasa aneh dengan tempat ini karena sebuah kafe di tengah perkotaan tapi tamu yang datang hanya 3 orang, Ia mencari sosok yang dari semalam ia pikirkan. Adam duduk di pojok ruangan dan melihat seorang pelayan datang menghampiri nya, seperti biasa dengan wajah dingin dan sedikit memberikan senyuman misteriusnya, "Selamat sore tuan, apa anda mau memesan sesuatu?" Pelayan itu menyodorkan buku menu yang ia bawa kepada pelanggan nya itu, tak butuh waktu lama Adam telah melihat menu itu dan memesan makanan dan minuman yang ada di cafe ini, dan pelayan yang mendengarkan orderan itu mencatat dan mengulangi nya kembali, pelayan itu hendak kembali tetapi di hentikan oleh intruksi Adam,"Maaf pak, apa pemilik cafe ini ada," Adam dengan mata yang yakin bertanya. "Nona Angel?, emm dia akan datang sebentar lagi, biasanya pukul 18.00 dia pasti sudah berada di sini Tuan," Jawab ramah pelayan itu. Setelah memberikan jawaban itu pelayan itu kembali kebelakang untuk menyiapkan pesanan pelanggannya. Adam melirik arloji nya yang menujukan waktu saat ini,' Tidak begitu buruk untuk menunggunya ' batin Adam. Adam membuka ponsel dan membuka layar ponselnya yang menampilkan wajah sang istri yang saat itu sedang memandangi pemandangan yang indah. Ia segera menelepon orang yang sangat dirindukan nya, tak lama ia menunggu telpon darinya itu di angkat, "Halo sayang, kau sedang apa sekarang? ' Halo, aku sedang duduk sambil meminum teh,' "Sayang, maaf kan aku mungkin nanti aku pulang sedikit telat, jangan menungguku untuk makan malam, aku tak mau kau sakit," jawab Adam. "Baiklah Tuan, aku tak akan lupa untuk makan," Sarah memberikan jawaban nya dengan sedikit tertawa. "Aku sangat merindukan mu," "Aku juga sangat merindukan mu sayang, cepat lah selesaikan urusan mu agar kau cepat pulang,"  Setelah memutus sambungan telpon nya Adam melihat sosok yang di carinya tadi, Adam segera berdiri dan menyapa gadis itu. "Angel," Sapa Adam. Gadis yang tadi merasa nama nya di sapa segera menoleh, dan melihat orang yang memanggilnya itu,  "Hai Tuan, apa kabar?" Angel menjawab sapaan Adam. "Apa kau sedang sibuk sekarang ini, aku hanya ingin mengajakmu sekedar mengobrol saja," Adam langsung to the poin. "Oh, aku tidak sibuk, baik lah," Angel menyetujui ajakan Adam. "Apakah kau datang kesini sendiri," tanya Angel kepada Adam. Adam yang memperhatikan Angel tidak berkedip sama sekali, ia sangat penasaran dengan yang nama nya Angel, "Maaf sebelum nya apakah kau kemarin benar pergi ke taman bermain?" Adam bertanya dengan hati-hati. Angel yang mendengar itu hanya tersenyum,"eumm,, benar, bukan kah kemarin kita bertemu Tuan," jawab Angel. Mendengar penuturan gadis yang berada di depan nya itu membuat Adam tiba-tiba sakit di bagian kepalanya.  "Kemarin ada kejadian Aneh yang dialami aku dan istriku saat itu," mendengar hal itu membuat Angel tersenyum di dalam pikirannya, dan itu tak terlihat oleh orang yang menjadi lawan bicaranya. Angel memasang muka terkejut dengan apa yang di alami mereke kemarin."Apa yang terjadi tuan?" Bukan kah kemarin sewaktu kita bertemu dan mencari teman mu itu kita tidak terlalu memakan waktu terlalu lama , tetapi setelah aku menemui istriku ia begitu sangat terlihat khawatir ia bilang aku menghilang hampir 2 jam lamanya." Adam bercerita kepada Angel. "Mengapa bisa begitu, bukan kah kita hanya berkeliling sebentar saja,"Angel sedikit berfikir dengan apa yang terjadi disini. "Itu yang sangat membuat ku bingung dari kemarin, bahkan tempat teman mu di temukan itu ku lewati setelah nya menjadi pojokan kosong," Adam berfikir sambil meremas rambutnya, tampa Adam sadari gadis yang ada di depan nya itu sedang tersenyum misterius. "Sudah lah, mungkin kau sedang lelah kemarin jadi kau sedikit lupa,"jawab Angel.  "Apakah kau sudah memesan makanan Tuan?"Angel mencoba memecahkan suasana. "Emh.. Sudah tadi sebelum kau datang," "Jadi kau pikir sekarang aku adalah seorang hantu?" Angel berbicara lagi. "Oeh..Maaf bukan begitu, aku kemari hanya ingin menanyakan saja, bukan bermaksud untuk menyinggung mu," Adam menjawab dengan perasaan yang tidak enak. Angel melepaskan tawanya, ia sengaja membuat Adam saat ini binggung dengan pikiran dan perasaan nya. Sebenarnya Angel adalah sosok yang selama Adam hindari, iya Angel adalah Anjani yang ingin membalas dendam nya kepada Adam. Hanya Adam yang dapat melihat nya, Anjani kembali untuk membalas dendam nya. Pelayan datang membawakan pesanan Adam, dan setelah itu ia memakan nya tampa rasa curiga. Adam memutuskan setelah menyelesaikan makan nya,ia ingin segera pulang ,Adam segera pamitan setelahnya, "aku permisi pulang dulu, nanti aku akan kemari lagi,"  Adam yang hendak beranjak dari tempat nya berhenti sejenak mendengarkan ucapan gadis itu,"Adam, apa kau mau pulang?" "Iya. Ada apa?" "Kau bisa bermain gitar dengan baik." Adam mengangguk. "Dari mana kau tau?" Adam sedikit terkejut mendengarkan itu karena hanya Anjani yang mengetahui ia pandai bermain alat musik itu. "Hanya menebak saja," jawab nya, Adam mengangguk tampa ada curiga. "Aku ingin kau mengajariku." "Tidak mau. Kecuali jika kau mengganti kalimat mu barusan menjadi "apa kau bisa mengajariku?" jawab Adam sedikit bercanda. "Baiklah, apa kau bisa mengajariku, Tuan Adam?" Angel memberi penekanan pada setiap katanya. Well, dia sedikit kesal pada Adam. "Baiklah jika kau memaksa." "Ya! Aku tidak memaksa! Dasar!" "Baik-baik nanti tunggu waktu ku luang akan ku ajari, sekarang aku pulang dulu,bye" pamit Adam. ... Sarah yang melihat jam makan malam semakin dekat ia mulai menuju dapur untuk sekedar memasak makan seadanya, karena ia sedang malas memasak, ' Mungkin aku akan memasak ini saja ' batin Sarah yang memegang bahan masakan nya, Sarah yang sedang asik memasak tidak menyadari benda yang ada di atas lemari itu jatuh tepat disampingnya, yang membuat Sarah kaget dan menghentikan pergerakan nya. Sarah sangat bingung mengapa benda ini bisa jatuh padahal ini tidak mudah untuk di geser-geser, bahkan ia tak ingat kapan terakhir ia turun kan benda ini, Sarah bersyukur ia tidak terkena benda ini tadi. Sarah mencoba mengembalikan kembali benda itu ke atas lemari, setelah Sarah selesai mengemasi itu semua , ia segera duduk di meja makan, ' mengapa benda itu sampai bisa terjatuh, padahal itu sangat berat, seperti ada yang mendorongnya untuk menjatuhkan nya' Batin sarah, karena sarah masih sedikit aneh karena jarak ia dan lemari lumayan jauh untuk benda itu jatuh di dekatnya tadi. sarah memutuskan untuk beranjak ke kamar karena ia mulai mengantuk. Adam pulang ke rumah dan mendapati rumah sepi, ia segera menuju ke arah kamar dan melihat istrinya yang tertidur lelap. Adam membenarkan posisi istrinya yang terlihat kurang nyaman, dan mencium kening Sarah dan ia segera pergi membersihkan dirinya. ... pukul 03.30 Adam membuka kelopak matanya perlahan. Rasa lelahnya sedikit sirna. Ia baru saja akan beranjak dari posisinya jika saja ia tidak menyadari siluet mungil yang tertidur pulas di sampingnya. Menggunakan lengannya sebagai bantal tersenyum kecil. Sarah benar-benar lucu dan menggemaskan saat tidur. Ia terkekeh melihat sarah yang menggeliat dan mengerang kecil. benar-benar lucu. Rasanya Adam ingin memakannya saat ini juga. Ia menggerakkan tangannya untuk mengusap surai halus Sarah pelan.  Adam melakukan hal yang akhir-akhir ini menjadi kebiasaannya. Mencium Sarah dengan lembut. Entah itu di kening atau pipi. Dia tidak mengerti alasan mengapa dia bisa menyukai kegiatan yang satu ini.  Adam menggeser tubuhnya pelan-pelan. Sarah menggeliat tak nyaman. Ia menghembuskan nafas lega karena wanita itu tidak sampai terbangun karena kegiatan yang tengah ia lakukan. ia mengangkat selimut sampai di dagu Sarah. Cup. Adam lagi-lagi mencuri kesempatan untuk mencium Sarah. "Tidur yang nyenyak, aku mencintaimu…"bisik Adam tepat di telinga kiri Sarah. Sarah tidak benar-benar tertidur. ... "Kau sudah bangun?"tanya Adam. Sarah mengangguk pelan. Bohong. Sebenarnya dia tidak benar-benar tertidur sejak insiden Adam mencium keningnya. "Duduklah." Adam menepuk-nepuk tempat di sebelahnya. Memberi isyarat pada Sarah duduk di sana, di sampingnya. "Kau ingin makan? Minum?" Sarah menggeleng. Berada di sisi seorang Adam saja sudah lebih dari cukup untuknya. Kemari lah…"Sarah menarik Adam ke pelukannya. ia tahu pria itu merasa lelah. Dan dia hanya ingin menenangkannya. Entah mengapa dia sangat nyaman saat berada di sisi Adam. Kapan saja dan dimana saja. Selama ada Adam, dia akan merasa sangat bahagia.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN