BAB 8

1247 Kata

Thania berlari menuju kamarnya. Ia menghempaskan diri ke ranjang. Air mata dan berton-ton rasa kecewa ikut terbenam bersamanya di bantal. Sebagian dirinya meluruh bersama keputusan Sean yang menginginkan hubungan mereka berakhir. Dituduh berkhianat adalah hal terburuk yang  membuatnya kian terpuruk dalam pedih. Seraut wajah tampan dengan gurat yang sekilas mirip wajah Thania, melongok dari pintu. Alex—kakak Thania—melangkah masuk ke kamar Thania. Pria bertubuh tinggi dan berambut gelap sebahu itu duduk di tepi ranjang. Tangannya mengelus lembut kepala Thania. “Kau kenapa, Than?” Thania bangkit duduk. Ia mengusap air mata dengan punggung tangannya dan berkata dengan suara sedikit serak. “Aku putus dengan Sean, Kak.” “Aku pernah bilang padamu, kan, kalau hubungan kalian tidak akan berh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN