Ketika Istri Mati Rasa

Ketika Istri Mati Rasa

book_age18+
6.4K
IKUTI
49.5K
BACA
goodgirl
city
office/work place
first love
love at the first sight
civilian
like
intro-logo
Uraian

Kiara yang lelah menghadapi suaminya yang tidak pernah mencintai, akhirnya memutuskan untuk mengakhiri semuanya.

"Aku tidak mencintai kamu lagi, Helio."

.

Cerita ini hanya fiktif belaka, jika terdapat kesamaan nama tokoh, karakter, peristiwa dan tempat kejadian, itu hanya kebetulan semata.

Cover by Canva

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1 Acara Reuni
"Maaf, kita tidak bisa pergi bersama ke acara reuni. Karena aku harus pergi bersama Anna. Kamu cari orang lain saja yang untuk menemanimu." Embun mulai menggenang di kedua sudut mata milik wanita bernama lengkap Renjana Kiara, saat membaca pesan dari suaminya, Helio Rafael Natalino. Helio dan Kiara sudah menikah dua tahun lamanya, dan yang mengetahui betapa anehnya rumah tangga yang mereka bina, hanya mereka berdua. Rumah tangga yang perih dan menyakitkan bagi Kiara. "Dua tahun aku bertahan dengan bodoh untuk memperjuangkan cintamu, tapi, apa yang kudapatkan? Tidak ada yang lebih selain rasa sakit," monolog wanita berusia 27 tahun itu dengan suara bergetar. Ponsel dalam genggamnya dia lemparkan begitu saja ke atas ranjang King Size yang selama ini ditempatinya sendirian. Selama menikah, Helio dan Kiara memang tinggal bersama di apartemen, tapi tidak untuk berbagi ranjang. Kiara menanti, tapi Helio tidak sudi. "Baiklah, Helio. Kamu menang, aku sudah menyerah. Akan kubuang jauh-jauh namamu dalam hatiku. Sampai tidak sedikitpun tersisa segala hal yang berhubungan denganmu." Setelah menyakinkan dirinya sendiri, Kiara menghapus kasar kedua pipinya yang basah karena air mata. Kemudian beranjak ke depan cermin berukuran besar untuk memperbaiki riasannya, melingkari kalung berlian ke leher jejangnya yang terekspos dengan jelas karena dia menggunakan gaun kerah rendah. Kiara tidak melupakan anting, juga cincin di jari manis, setelah sebelumnya melepas cincin pernikahan dan meletakkannya asal ke dalam laci meja. Malam ini setelah menerima pesan dari Helio, Kiara memutuskan untuk bangkit. Wanita berkulit putih pucat bak porcelain itu sudah muak dengan semuanya. Muak dengan Helio, Anna juga pernikahannya yang toxic. Kiara tersenyum puas melihat tampilannya di balik cermin. Sempurna. Wanita itu mulai sadar, dia terlalu sempurna untuk menyia-nyiakan hidupnya demi cinta yang bertepuk sebelah tangan. Setelah memastikan hatinya tertata rapi, Kiara lekas mengambil dompet yang senada dengan gaun warna merah gelap tanpa lengan yang menempel ditubuhnya, tidak lupa dengan ponsel yang sebelumnya dilempar sembarangan. Sekali lagi Kiara menautkan diri di depan cermin, kemudian langsung keluar dari apartemen dan mengendari mobil menuju hotel yang sudah ditentukan untuk acara reuni teman satu unit semasa kuliah dulu. "Aku akan baik-baik saja. I'm fine," monolog Kiara sembari menyentuh dadanya saat dalam perjalanan. Tak kala wanita bermata amber itu membayangkan akan melihat Helio bersama Anna di sana. "Kamu kuat, Kiara. Jangan lemah lagi. Hentikan semuanya sampai di sini." Kiara terus menerus menyakinkan diri. Hingga tanpa wanita itu sadari, mobilnya sudah berhenti di depan sebuah hotel berbintang yang menjadi tujuannya. Setelah memarkirkan mobil, Kiara langsung turun dan berjalan ke lobi. Entah apa yang wanita itu lamunkan, sampai tidak sengaja menabrak seseorang di depannya. "Ya Tuhan. Ma—af, Tuan. Saya benar-benar tidak sengaja," ucap Kiara penuh penyesalan. Sementara laki-laki dalam balutan setelan jas hitam di depannya, sibuk memperhatikan wanita di hadapannya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Laki-laki itu terkesima pada pandangan pertama. Dalam batinnya, dia mengeja setiap inci tubuh Kiara. Tubuh yang tinggi semampai, rambut warna tembaga yang sudah tertata, mata amber, bibir tipis dan berisi di tengahnya dengan sapuan lipstick warna natural, kulit putih pucat bak porcelain, terakhir kaki jenjang yang sangat cocok dengan heels warna hitam yang melekat di sana. 'Dia seperti wanita Yunani,' batin laki-laki yang masih mematung di hadapan Kiara. Tidak jauh bedanya dengan wanita yang berstatus istri Helio itu, dia tidak berkutik melihat laki-laki di depannya. Laki-laki gagah itu memiliki alis yang tebal, serta bulu mata lentik yang semakin menambah keindahan sepasang iris coklat terang miliknya. Hidung mancung serta bibir tebal yang terpahat rapi itu dikelilingi bulu-bulu halus yang menutup sebagian garis rahangnya. 'Pemandangan ini seperti yang biasa kutemui saat berada di Dubai. Helio bahkan tertinggal jauh darinya.' Ya. Mereka sibuk memberi nilai untuk satu sama lain dalam hati masing-masing. Hingga akhirnya Kiara teringat akan sesuatu, dan terpaksa memberanikan diri berkata satu hal pada laki-laki itu. "Tuan." "Eh, iya." Laki-laki asing itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia tampak salah tingkah setelah sadar dari lamunannya. "Maaf, barusan aku tidak sengaja menabrak Anda." "Oh, it's okay. Bukan masalah besar." "Eum ... Tuan," ujar Kiara. "Iya, kenapa?" Keduanya seperti sepasang anak remaja yang sedang berkenalan, padahal keduanya sama-sama sudah menginjak usia matang. "Apakah Anda sedang sibuk sekarang?" "Tidak. Aku baru mau kembali ke rumah." "Kalau begitu ... bolehkah aku meminta waktumu sebentar?" "Untuk?" "Tolong temani aku menghadiri acara reuni di ballroom hotel ini," cicit Kiara hati-hati. Urat malunya sudah terbang entah ke mana. Kiara tidak peduli, yang penting dia tidak terlihat menyedihkan di hadapan wanita bernama lengkap Adriana, yang saat ini sedang bersama Helio, suaminya. "Apa aku tidak salah dengar, Nona? Kita bahkan belum berkenalan." "Tolonglah, Tuan. Aku mohon bantu aku kali ini. Kalau perlu aku akan membayarmu, berapa pun itu. Tuan sebutkan saja nominalnya." pinta Kiara dengan wajah memelas. "Apa aku terlihat seperti laki-laki yang kekurangan uang?" tanyanya membuat Kiara susah menelan ludah. Ya. Wanita itu mengabaikan satu hal, setelan jas, arloji, juga sepatu yang melekat di tubuh laki-laki itu, Kiara tahu merek dan berapa harganya. "Maaf, tapi aku benar-benar membutuhkan bantuanmu sekarang. Kalau Tuan keberatan, tidak apa-apa. Sekali lagi aku minta maaf. Kalau begitu aku pergi dulu." Saat hendak berlalu, suara laki-laki itu membuat langkah Kiara terhenti. "Ayo, gandeng lenganku, Nona." Duarr. Seketika d**a Kiara seperti dihuni ribuan kupu-kupu. Dia berbalik menatap laki-laki itu dengan senyum sumringah. Lalu, tanpa membuang waktu, Kiara segera mendekat dan mengapit lengan laki-laki asing yang baru beberapa menit ditemuinya. Aneh tapi nyata. Bertemu tanpa rencana dan berakhir menghadiri pesta reuni berdua. . Tiba di ballroom yang ternyata sudah dipenuhi oleh keberadaan teman-teman lainnya. Kiara dan laki-laki asing di sampingnya berjalan hingga ke tengah ruangan dengan jantung berdegub kencang. Wanita itu semakin gugup, saat menyadari banyak pasang mata memusat ke arah mereka. Kiara menjadi perhatian banyak orang saat ini. Selain terlambat, dia juga menggandeng sosok laki-laki yang ketampanannya bak dewa Hermes, putra dari dewa Zeus dan Maia dalam mitologi Yunani. Seisi ruangan itu terkesima. Juga ada beberapa wanita yang iri. Mereka mengira, dalam hal apapun Kiara selalu berada di atas mereka. Wanita-wanita itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena pernikahan Kiara dan Helio merupakan sebuah rahasia besar, dan Helio meminta Kiara untuk tidak membeberkannya ke publik. Dan jangan lupakan sepasang mata yang menatap aneh pada Kiara dan gandengannya. "Maaf, kita tidak bisa pergi bersama ke acara reuni. Karena aku harus pergi bersama Anna. Kamu cari orang lain saja yang untuk menemanimu." Helio masih ingat isi pesan yang dikirimkannya pada Kiara. 'Rupanya dia benar-benar membawa teman. Tidak seperti biasanya.' . Bersambung ...

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
171.9K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.3K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.1K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook