Lia berlari, menghampiri suaminya yang baru saja ditampar oleh mamanya sendiri, Zora. Lia melihat keadaannya semakin memburuk. Wanita berdiri di depan suaminya, mencoba untuk melindungi Sacha dari amukan Zora. Mungkin mama mertuanya itu melihat Sacha, putra semata wayangnya sedang b******u dengan Inez.
“Kamu benar-benar keterlaluan Sacha!” Zora menatap putranya tajam.
“Mah, semua ini hanya salah paham,” ujar Sacha, mencoba membela dirinya sendiri.
“Lia, apa betul yang dikatakan Sacha?” tanya Zora, kepada anak menantu kesayangannya.
Lia terdiam beberapa saat, pandangan matanya bertemu dengan Sacha. Terpaksa wanita itu mengangguk.
“Yang dikatakan Mas Sacha benar kok, Mah. Kak Inez ini adalah temannya Mas Sacha.” Penjelasan Lia cukup membuat Zora sedikit percaya kepada putranya.
“
