Pagi hari.
Hara bangun dengan kondisi sudah terlihat lebih baik. Ia mendapati suasana di dapur belum ada sarapan yang tersedia. Inah tidak menyiapkan karena itu bukan lagi tugasnya melainkan, Lila. Biasanya di saat Inah sibuk di kebun memilih sayuran untuk makan siang, Lila sudah bangun.
Hara pun berinisiatif untuk membuat sarapan agar kedua orangtuanya terbangun mereka siap menyantap. Namun, ternyata Lila justru menyusul ke dapur.
"Maafkan bunda Sayang, telat bangun!" ucap Lila.
"Gak apa-apa Bunda. Baby Zen pasti ngerepotin kalian ya?"
"Nggak Hara, dia lucu, anteng pula. Ayahmu yang buat kita jadi tidur sampai malam!"
Seketika Hara salah mengartikan dengan apa yang ia dengar. "Aku paham. Senangnya kedua orangtua akur dan rajin itu ...."
"Astaga ... pikiranmu itu lho. Aku tidur
