Bab 20. Keguguran

1014 Kata

Sean pulang dengan kondisi masih sadar. Sengaja tidak mabuk agar tidak menguasai kesadarannya, hanya saja ia terlupa akan ucapannya yang ingin pulang cepat. Saat melihat kondisi kamar kosong, Sean bergumam, "Ke mana Hara?" Kamar mandi pun tempat pertama yang ia cek. Namun, kondisi di dalam menjadi keterkejutan terbesarnya. Nyaris menjadi lautan merah di sana, tetapi Sean masih mematung di tempat. "HARAAAAA!!" Sean berlari menuju istrinya yang tidak berdaya di atas lantai licin. "Sayang, Sayang ... bangun. Sayang aku pulang. Hara, astaga ... maafkan aku, Hara!" Napas Sean memburu, membawa tubuh sang istri dengan arah kelimpungan. Ia tidak tahu sudah berapa lama Hara dalam kondisi seperti itu. Akan menjadi trauma terbesarnya, Sean merutuki keputusan yang ia ambil tadi. "Bodoh, se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN