nonton film

1189 Kata
Nyatanya saat jam sekolah bubar, Yesenia tidak bisa pulang bersama dengan Yesa di karenakan ada rapat OSIS dadakan. Yesa pun memilih untuk menunggu Yesi di perpustakaan sekolah Yesa juga malas pulang sendiri dan memilih untuk bersantai sambil membaca buku saat Yesi mengikuti rapat OSIS. Yesa memutar bola matanya. melihat jam dinding di perpustakaan sekolah ia pun keluar dari pintu perpustakaan untuk menyusul Yesenia yang sedang rapat OSIS sekedar memastikannya apa sudah selesai rapat. Begitu sampai di ruang OSIS. Yesi dan yang lainnya keluar rapat sudah selesai sore ini, Yesa dan Yesi sudah terbiasa menjadi pusat perhatian terutama bagi teman-teman Yesi .mereka berbisik kala melihat Yesa dan Yesi bergandengan tangan. Yesi yang sadar dengan tatapan dan bisikan teman-temannya dengan refleks melepas genggaman tangannya dari genggaman tangan Yesa. Yesi memilih berjalan di belakang Yesa. Hal itu mencuri perhatian Yesa tentu saja. Yesaya melirik Yesi, mengerutkan kening kala merasakan sikap Yesi yang berubah drastis. Baru beberapa menit yang lalu gadis itu manis bersikap dengannya, lalu kenapa sekarang berubah? Dan Yesa baru ingat kalau mood Yesi memang cepat berubah. "Kenapa? ayo jalan di samping saya." "Malu di lihatin teman-teman." Tanpa pikir panjang lagi Yesa menggenggam tangan Yesi, menariknya untuk berjalan di sampingnya.Yesa berbisik,"Gausah dengerin omongan mereka. Paham?" Yesi mengangguk, sebagai jawaban. Sesampai di rumah Yesi , "nonton film yuk? mau nggak?" "Nggak ah!males. "Ih,ayo kita nonton." "Enggak ah." "Kok enggak?" "Ya enggak,saya mau pulang saja.Capek seharian tadi di sekolah. "Makanya kita nonton biar Yesa nggak jenuh."Yesa ini kurang hiburan banget." "Haduh yaudah,iya deh. Tapi kamu aja yang setel dan ambil laptopnya. Kita nonton lewat laptop aja,saya males gerak kalau harus ke ruang TV. "Oke siap! "Hm." Yesi masuk ke kamar,setelah ia berganti,ia mengambil laptopnya di atas meja belajar, kemudian ia keluar dari kamar.Yesi ke dapur untuk mengambil cemilan, minuman kaleng dan beberapa cemilan lainnya. Setelah semua sudah siap,Yesi duduk di samping Yesa.laptop sudah siap memutar filmnya. Laptop itu berada di atas pangkuan Yesa. Sebelum mem-play film tersebut,Yesa sempat aneh dengan poster film yang terlihat seperti film dewasa. Yesa melirik Yesi yang baru saja membuka botol minuman."Ini film apa,Yesi?"tanya Yesa. "Yesi nggak tahu,kata rika bagus." "Posternya kok begini." "Ya kenapa emang?" "Yakin mau nonton?" "Mau, Yesa. Udah play aja" Yesa mem-play film tersebut. Di awal memang seperti film action biasa tapi di pertengahan,benar dugaan Yesa kalau film yang sedang mereka tonton bersama Yesi bukan film action biasa. Film tersebut mengarah pada film dewasa yang harusnya tidak di tonton oleh dirinya dan Yesi. Yesa menutup laptopnya. "Yesa,kok di tutup laptopnya?"protes Yesi "Gimana nggak di tutup? Filmnya begitu." "Nggak boleh." "Kenapa nggak boleh?" "Karena filmnya mengandung konten film dewasa." Yesa meletakkan laptopnya di atas meja ruang tamu, sambil membereskan minuman kaleng dan snack. Malam harinya sesampai di rumah, Yesa merebahkan tubuhnya, ia menatap langit-langit kamar berusaha untuk tidak memikirkan Yesi yang bersarang di pikirannya. Pintu kamar di ketuk oleh mama, tapi Yesa malas bukain. Lagian, masih ngantuk juga.jadi Yesa abaikan saja. Paling-paling kalau udah bosan bisa berhenti dengan sendirinya. Ternyata eh ternyata, Yesa salah. Mama masih betah, bahkan sampai gedor-gedor pintu kamar sambil teriak .Yesa, bangun,Yesa! Udah jam tujuh,kamu ga sekolah?" Mata Yesa langsung melotot. Jam tujuh?Gila! Kelas Yesa hari ini menjadi petugas upacara, dan Yesa kebagian baca doanya. Tanpa menunggu waktu lagi, Yesa langsung bangun, bahkan selimut yang membungkus tubuhnya langsung jatuh ke lantai. Yesa langsung membuka pintu kamar lebar-lebar . "Mama,kok, nggak ngomong dari tadi kalau udah jam tujuh?"Yesa panik, lalu dengan cepat mengambil handuk. Saat hendak membuka pintu kamar mandi,Yesa denger mama tertawa kencang sambil duduk di tepi kasur. Yesa urungkan niat untuk masuk, kemudian memilih duduk di samping mama,kali aja mama kesurupan, soalnya nggak ada angin nggak ada hujan mama tiba-tiba tertawa. Kan aneh,tuh? "Yesa, ngapain kamu?"tanya mama sambil mengusap ujung matanya yang berair. Saat hendak bangkit, melanjutkan mandi yang tertunda tadi, tangan Yesa dipegang oleh mama. "Mau kemana kamu,Yesa?" Yesa mendengkus,si mama udah mulai pikun kayaknya. "Ih,mama. Yesa itu pengen mandi ini aja udah telat,lho!" Mama ketawa lagi. "Lah, masih jam lima pagi, lagian kalau nggak mama kibulin, pasti kamu nggak mau bangun.Shalat subuh dulu,baru setelah itu bantuin mama jagain Oci karena mama mau masak sarapan untuk kalian. Yesa ngeliat cahaya di balik tirai jendela. Anjirrr! Beneran masih gelap. Dengan kesal, handuk yang ada di pundak langsung dibantingnya ke kasur . Bisa-bisanya si mama ngerjain, pagi-pagi udah buat dosa. Yesa mencibir,lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk berwudhu. Mama geleng-geleng kepala, kemudian keluar dari kamar setelahnya. Setelah selesai shalat subuh, kemudian keluar menuju lantai bawah menemani si kecil Oci yang lagi bermain. "Kamu nggak mandi dulu,Yesa?"tanya mama, yang sibuk mengaduk masakan. "Nanti aja setelah mama selesai masaknya." Mama, mengangguk. Setelah mama selesai masak ,Yesa bergegas mandi dan memakai seragam putih abu-abu. Setelah itu mengecek isi tasnya dan atribut lainnya.Saat di rasa nggak ada satupun yang kurang, barulah Yesa turun menuju ruang makan. Di sana sudah ada papa yang rapi dengan setelan jas kerjanya begitu juga dengan si kecil Oci yang lagi menyeruput s**u hangat. "Pagi,Pa,Ma?"sapa Yesa sambil ngecup pipi mama dan papanya nggak ketinggalan si kecil Oci juga dapat kecupan kecil dari kakak laki-lakinya itu, lalu menarik kursi dan duduk di samping papa. "Pagi,sayang" jawab papa dan mama berbarengan.cieleh ni orang tua hobi banget ngomong bareng-bareng. Mama menyendokkan secentong nasi goreng ke piring,terasa enak suapan demi suapan masuk kedalam mulut, sampai akhirnya nasi goreng yang ada di piring Yesa habis tak bersisa. Terakhir Yesa meminum s**u coklat hangat sampai tandas. "Yesa berangkat dulu ya,pa,ma. Assalamualaikum" Yesa mencium tangan papa dan mama bergantian. Kemudian mengambil bekal makan siangnya dan memasukkannya kedalam tas. Setelah itu langsung keluar rumah dan mengeluarkan mobil dari garasi. Mobil Yesa berhenti tepat di depan rumah Yesi,tumben Yesi sudah menunggu di depan gerbang rumahnya siap-siap menyambut kedatangan dirinya. "Ayo,lekas masuk" Yesa membukakan pintu mobilnya untuk Yesi dan Yesi bergegas masuk ke dalam mobil lalu mereka berangkat bersama ke sekolah. Mobil Yesa berhenti tepat di depan gerbang parkir sekolah khusus guru dan murid yang di sediakan pihak sekolah salah satu fasilitas termewah di Mahardika Internasional School. Mereka keluar dari mobil dan bergandengan tangan sambil menyapa satpam sekolah yang lagi mangkal di pos, Pak Manshur yang lagi duduk sambil ngopi pun berbalik, beliau balas menyapa. Kemudian Yesa dan Yesi ngelanjutin perjalanan menuju kelas 3 IPA 1 kelas di mana Yesi menerima pelajaran. Lalu ia pun bergegas ke kelasnya meletakkan tas di atas meja. Murid-murid pada ngumpul di lapangan,Yesa turut menuju lapangan. "Lo kemana aja sih,Yesa?"ini upacara mau di mulai dan lo baru nongol? Lo mau kita di omelin pak Harry?" Uli langsung nyerocos begitu Yesa tiba. "Tenang,gue udah disini kok. Jadi nggak usah ngegas kale." Dengan muka cemberut,uli menyerahkan map berisi naskah doa yang akan gue baca nanti. "Bisa nggak, mas,mukanya di bikin lebih jelekkk lagi?" Uli memutar bola matanya. "Tambah tua gue temenan sama lo." Yesa nyengir tanpa dosa Percakapan kami terhenti karena upacara dimulai. Semua murid dan para guru yang mengikuti upacara, terlihat begitu khidmad. Tibalah giliran Yesa baca doa Alhamdulillah lancar. fasih dan mulus. Yesa gitu lhoooo...... Setelah pembina upacara mengatakan upacara telah selesai.Di situlah terdengar helaan nafas lega dari semua orang yang ada di lapangan. Semua murid langsung bubar menuju kelasnya masing-masing, begitu juga para guru.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN