Tangan Agung terangkat, dia menatap satu persatu wajah-wajah dengan postur yang mirip dengannya. Di balik sikap tenang Agung hatinya mencelos, dia sama sekali tidak menyangka jika Hartini dan anaknya sendiri akan melaporkannya, Agung berpikir paling mentok Hartini akan marah-marah kepadanya tapi Agung sama sekali tidak menyangka jika mereka akan menindak tegas Agung. Dari depan dan belakang Agung terkepung, tidak ada celah untuk Agung melarikan diri, dengan kedua tangan yang terangkat Agung menolak untuk menundukkan pandangannya. Dagunya tetap terangkat, menatap ke arah pemimpin penangkapannya. "Lucu sekali mendengar tuduhan mencuri di rumah sendiri." Ucap Agung sembari tertawa sarkas, tidak ada humor di suaranya, di akhir harga dirinya yang terkoyak, Agung tidak membiarkan dirinya terin