Berbagi kisah dengan orang yang bahkan namanya baru aku ketahui tadi pagi adalah hal yang tidak pernah aku bayangkan. Tawaku kini sudah sepenuhnya berhenti usai mencemooh Kapten Damar dengan sebutan bodoh, dalam bentuk apapun aku sama sekali tidak bisa membayangkan dirinya yang bisa bucin setengah mati kepada si Gundik. Bahkan dia pernah marah kepada Bu Ida saat Bu Ida mengatakan jika Putri bukanlah orang baik, orang kalau udah cinta kek t*i kotok pun rasa coklat, hissss penasaran kali aku kenapa si Putri ini dikejar-kejar banyak Jantan, kalau begitu kenapa dia bisa berakhir dengan Ayahku? "Katakan, bagaimana akhirnya kamu bisa sadar dari kebodohanmu, Mas? Ya ampun, aku nggak bisa bayangin gimana keselnya Bu Ida saat anaknya yang beliau kira pintar malah kecintaan sama perempuan yang bah