Keyra menarik tangannya sekuat tenaga hingga akhirnya cengkeraman tangan Ruben terlepas. Ruben memperhatikan Keyra dengan kagum. Keyra kemudian berkata tegas, "Maaf, tuan. Tolong sopan sedikit. Jangan menganggap saya rendah hanya karena saya seorang office girl. Saya permisi jika tak ada kepentingan lagi." Ruben menjawab, "Ada. Saya akan menilai kopi buatanmu dulu." Ruben pun berjalan ke arah kerjanya, ia duduk di kursi kerjanya dengan santai. Keyra berkata dalam hati, 'setipe ternyata sama si om seratus juta.' Disisi lain Ruben mengambil cangkir berisi kopi hitam dan merasakannya. 'Semoga saja tidak enak,' harap Keyra. Setelah mencicipinya, Ruben berkata, "Bagus! Kopinya sangat enak. Aku suka. Mulai besok kamu sajikan kopi untuk saya setiap hari." Keyra agak keberatan, "maaf tu