Keyra, dalam kebimbangan, harus memutuskan apakah akan meninggalkan rumahnya yang penuh kenangan atau menikahi bosnya. Keyra merenung sejenak, meresapi kata-kata Adam tentang rumah dan perasaan yang sudah lama tertanam di hatinya. Akhirnya, dia berkata, "Jadi, bagaimana keputusannya?" Adam memberi pengertian, "Tidak ada tekanan, Key. Keputusan ini ada di tanganmu. Apa yang kamu rasa paling baik untukmu, itu yang harus kamu pilih." Keyra masih ragu, tetapi dia juga merasa berhutang budi pada Adam dan merasa sedih jika harus meninggalkan rumah dan kenangannya. Sambil mengingat rumah yang penuh kenangan itu, Keyra berbicara dalam hati, "Selama ini Kak Adam sangat banyak berkorban demi aku. Aku juga selalu dimanjakan olehnya. Ini saatnya membalas semua kebaikannya. Tapi apa mungkin aku kuat