032:TRISTAN-DIAKHIRI DENGAN HATI

2035 Kata

Mita bilang apa barusan? Salah dengar apa gue? “Sorry,” lirihnya lagi. “Lo bilang apa tadi, Mit?” Giliran Mita yang cengo. Lalu … gagap! Bibirnya doang yang bergerak, tapi suaranya yang muncul. “Lo … nyium gue?” tanya gue akhirnya. Ragu. Mita menghela napas. Ia memalingkan wajah, menatap pemandangan di balik kaca kembali. “Mit?” “Ngga ada siaran ulang. Pokoknya gue udah minta maaf. Soal lo maafin atau ngga ya itu urusan lo!” Malah jutek. Bisa gitu ya? Dia yang ngaku dosa, dia juga yang ngambek. Dasar bumil! Bibir gue katupkan, menahan tawa. Lalu gue mengulurkan tangan, mencengkeram sandaran kursinya. Tubuh gue condongkan, hingga jarak kami benar-benar terkikis. Tak sampai sejengkal. Merasa posisi kami terlalu dekat mungkin, Mita menoleh, waktu pun seolah berhenti. Hanya senandung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN