064:SAGA-CACIAN

1578 Kata

Tiga minggu kemudian. Berkali-kali aku menekan bel rumah Om Rasen, namun tak ada yang merespon. Bahkan asisten rumah tangga yang biasanya sibuk menyapu halaman di waktu-waktu ini, tak pula nampak. Apa mereka pergi? Aku melompati pagar di sebelah kanan pintu gerbang, menggantung di sana dengan kedua tangan yang menumpu sekaligus menahan tubuhku. Tatapanku menyapu cepat, mendapati rerumputan liar yang mulai meninggi, juga pot-pot tamanan yang sebagian jatuh – mungkin karena hujan angin beberapa malam yang lalu. Rasanya aneh. Tante Rifa orang yang sangat rapih, tidak mungkin membiarkan halamannya berantakan seperti itu. “Ngapain kamu di situ?” Teguran seseorang membuatku turun, menjejak tanah kembali. Aku mengangguk sungkan padanya. Wanita yang kurang lebih sebaya Tante Rifa, mengenakan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN