030:TRISTAN-BREAKFAST TALK

1964 Kata

Tepat pukul lima waktu setempat, gue terbangun. Sudah jadi jam biologis, dengan atau tanpa alarm. Gue duduk di tepi bed, mengusap wajah, sebentar saja memutar kembali mimpi indah gue semalam. Masa gue mimpi dicium Mita. Di bibir pulak! Mana dia kayak salting gitu, kaget sendiri. Tangan gue kemudian naik ke kepala, menyentuh bagian yang cenat-cenut. Entah Mita ngapain dini hari tadi, kok bisa sampai kepala kami saling membentur? Jangan-jangan beneran gue dicium, terus dia takut ketauan, bad move dan berakhir jedug. Gue tertawa. Lalu geleng-geleng. Sepertinya, skill ngehalu gue makin meningkat sejak kenal Mita. Tak ingin berlama-lama nyengir sendiri, gegas gue berdiri. Tempat tidur gue bereskan dan kembalikan menjadi kursi seperti semula. Segelas air hangat kemudian gue tenggak, kemudian

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN