102:KONSULTASI

2155 Kata

TRISTAN POV Gue ngga langsung balik ke meja taman di mana Mita, Iram dan Izma menunggu. Langkah ini gue bawa ke salah satu dudukan panjang di patio. Ponsel gue keluarkan, mencari nomor seseorang yang gue rasa tepat untuk mengurai kebingungan ini. “Assalammu’alaikum.” Merdu salam Aunty April menyapa pendengaran. Gue otomatis tersenyum, bahkan suaranya begitu menenangkan. “Wa’alaikumsalam, Aunt.” “Apa kabarmu, boy?” “Alhamdulillah sehat. Aunty bagaimana?” “Aunty juga sehat. Alhamdulillah.” “Apa aku mengganggu?” “Tidak juga. Aunty baru selesai shalat subuh. Kenapa? Ada yang bisa kubantu?” “Aku ingin bercerita, Aunty.” “Oke. Sebentar ya?” ujarnya. “Gi, bikinin kopi dong?” pinta beliau dengan suara yang jauh lebih manja. “Kopi aja?” balas Om Irgi. “Sama toast boleh.” “Siap, Nyonya!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN