Bab 16

1315 Kata

Thevy pulang ke rumah dengan perasaan berat. Ia merasa semua masalahnya kembali menghimpitnya. Padahal, tadinya ia merasa sudah jauh lebih baik. Tapi, nyatanya perasaannya terasa penuh sesak dengan emosi tak mengenakkan. “Gimana liburan di Balinya?” tanya ibunya sambil menaruh irisan mangga di atas meja ruang TV. “Menyenangkan, Bu,” jawab Thevy memaksakan senyum kecil. “Ibu sama Ayah dapat salam dari Nadin.” Ibunya tersenyum lalu mengangguk. “Nadin nggak ikut pulang ke Surabaya?” tanya beliau. “Nadin harus balik kerja, Bu,” kata Thevy. “Nadin kan orang sibuk.” “Ah, iya, ya,” balas Ibu. “Ini mangganya dimakan. Manis banget, lho, Thev.” “Iya, Bu,” kata Thevy seraya menusuk irisan mangga dengan garpu lalu memakannya. “Iya, manis. Ini mangga yang ada di depan rumah?” “Iya. Tadi Ayahmu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN