Xavera menarik ujung lengan kemeja Tezza dan berbisik santai, “apa isinya? Belom dibaca malah dirobek.” Kedua bola mata cokelat terang Tezza melotot tajam pada Xavera setelah wanita itu berbisik padanya. ‘Kayaknya gue salah ngomong. Mampus! Bisa ditelen idup-idup gue setelah ini. By the way, tapi kan gue beneran kepo—apa isinya! Kenapa juga ini manusia jadi makin nyeremin sih? Cemburu? Marah? Atau kesambet malahan?’ batin Xavera penuh tanda tanya. Xavera menghela napas, masih bertanya-tanya penuh rasa penasaran tentang isi tulisan di dalam tisu tadi. Xavera menopang dagu dengan kedua telapak tangan menatap Tezza lekat. Xavera sedang memperhatikan dengan saksama makhluk Tuhan berbelalai bawah yang memiliki wajah begitu tampan dengan alis hitam tebal, batang hidung yang cukup tinggi, bibir