Sejujurnya Bella langsung pergi meninggalkan Adam yang tertawa bukan karena ia kesal diledeki atau bahkan karena ia ditertawai. Tapi justru karena Adam tertawa. Ya! Adam si manusia kaku yang hanya bisa tersenyum sinis itu tertawa. Dan terlebih penting lagi, dia tampan! Baru kali ini Bella benar-benar terpesona dengan hanya melihat pria tertawa. Ia takut terjebak dalam permainan yang ia buat sendiri. Yang hanya ia inginkan hanyalah Adam menjadi suka dengan dirinya. Tapi sekarang, mengapa sebaliknya? Tapi...sejujurnya memang tidak ada salahnya juga menyukai pria seperti Adam. Toh pria itu pinter, gagah dan berwibawa. Tapi, Bella takut jika Adam malahan yang tidak akan menyukai dirinya. Sejujurnya Bella juga tidak tahu, apa lagi yang kurang dari dirinya ini. Tapi mengapa Adam sela