Pacar Radit

1458 Kata

Gue menahan napas sebentar saat mamanya Boby berdiri. Kami saling berpandangan dengan jarak yang cukup jauh.             “Kamu siapa?” ujarnya sembari memperbaiki letak kaca mata.             “Dia Santi, Ma,” ucap Boby membuat wanita itu berlari lalu memeluk gue.             “Santi? Akhirnya kalian balikan juga. Tante sudah menunggu lama,” ucapnya membuat gue gugup. Pelukan terlepas wanita itu menarik tangan gue untuk duduk di sofa. Boby ikut duduk di samping gue.             “Kapan kalian akan menikah?” tanya mama Boby.             “Tante, sebenarnya saya dan Boby hanya teman. Kami tidak pacaran.”             “Apa?” Seketika mama Boby terlihat kecewa memegangi kepalanya. Gue dan Boby panik lalu membaringkan mamanya di atas sofa. Gue semakin merasa bersalah. Dalam beberapa jam d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN