PART 25 - BESAR DAN KECIL.

2476 Kata

Bak kerbau yang dicocok hidungnya, Jihan mengikuti saja ketika atasannya berjalan ke arah luar gedung. Memang begitu kan, tugas asisten pribadi. Kemana bos pergi pasti mengikut tanpa banyak bicara. Padahal aslinya Jihan gemas luar biasa. Beneran, jika bukan demi tugas negara Jihan tak akan mau. Tentu saja ia berharap bisa membuat kantong atau isi dompetnya bisa bertambah berkali-kali lipat. Andai bosnya ini mau menaikkan gajinya nanti habis bulan. Boleh kan berharap? Walau gak berani terlalu tinggi. Takut jatuhnya sakit! Gak apa baik-baik dulu, siapa tahu nanti otaknya kegetok, dia ikutan baik. Siapa yang tahu bukan? Begitu isi kepala Jihan. Jadi sambil berjalan di belakang Ivan, sesekali ia tersenyum. Andai Ivan menoleh, pasti lelaki itu menyangka Jihan sudah gila! Tak lupa ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN