Bab 15

1291 Kata

Terlihat Andara sedang duduk santai sambil bersandar di bahu seorang cowok. Cowok itu dengan lembut mengusap rambut Andara dengan sayang. Terlihat sekali cowok itu begitu menyayangi Andara, padahal sedari tadi Andara menyuruhnya ini dan itu. Tapi cowok itu tetap sabar tanpa mengeluh sedikit pun mungkin hanya menghela napas saja. “Makan yuk?” Ajak Andara, membuat cowok itu menundukkan wajahnya. “Bukannya tadi udah makan?” Andara yang mendengar ucapan tersebut berdecak. “Itu bukan makan, tapi itu ngemil tahu.” “Sama ajalah, sama-sama dimakan,” balasnya enteng, membuat Andara yang gemas memilih untuk memukul bahu cowok tersebut. “Nyebelin ih, lagian tadi makan mie bukan nasi. Gue tuh yah, perutnya orang Indonesia. Yang belum makan nasi, pasti enggak akan pernah kenyang.” “Ck, pante

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN