“KELVIIIINN!” teriak Aqnes menggelegar, mata tajam cewek itu menatap satu per satu murid SMA Bangsa yang berada di kantin. Kelvin yang duduk di bangku paling belakang mengangkat tangannya tinggi. Wajah tampan cowok itu menyambutnya dengan seringai. “b******k!” umpat Aqnes sambil berderap melangkah menuju bangku Kelvin. “Calm down honey. Lo cukup teriak-teriak di tempat tidur gue aja, jangan di sini,” balasnya ketika Aqnes sudah berdiri di hadapan mejanya. Cowok itu berujar menggoda sambil menaik turunkan alis tebalnya. “Sinting, mau lo apa? Kenapa elo ngadu ke nyokap gue kalau gue abis clubbing kemarin, hah!” Kelvin berdiri dari duduknya, cowok itu membalas tatapan tajam Aqnes dengan seringai. “Gue nggak ngaduin. Nyokap lo nanya ke gue. Yah, gue otomatis jawablah.” “Tapi kenapa, elo