Dua bulan berlalu. Sejak di hari pertama mulai kerja, Senja tak pernah mau lagi membalas pesan pribadi dari lelaki yang sengaja dia hindari. Telepon maupun vidio call pun tak pernah dia jawab. Senja mulai tega kepada Kalvian karena suatu alasan. Seperti siang ini, di hari liburnya, Senja mendapat panggilan vidio dari Kinan. Pagi itu, semuanya berkumpul di halaman depan. Menikmati pagi, dengan teh atau cemilan. Sedangkan Senja baru bangun tidur, dia masih di atas tempat tidur, bergelung dengan selimut tebal. "Apa kabar, Ma?" tanya Senja sambil terus menguap. "Kabar baik, Sayang. Kakek dan Nenek ingin bicara denganmu," jawab Kinan dengan seulas senyum tipis. Kamera mulai di arahkan ke Kakek dan Nenek Senja. Prasetyo dan Dewi tersenyum, melambaikan tangan ke arah sang cucu yang masih m