Tara duduk di tepi ranjang dengan Sandra yang duduk di sebelahnya masih menerima perawatan dari perawat yang berjaga di ruang kesehatan. Tara tertawa melihat Sandra kesakitan saat perawat mengobati luka di wajah Sandra dengan obat merah. ”Nggak ada yang lucu, nggak usah ketawa lo!”cibir Sandra, dia merengut pada Tara yang justru tertawa semakin keras. Setelah berhasil menguasai diri, Tara menoleh pada Sandra yang menatapnya dengan sengit. ”Galak banget dah!” Tara menepuk pundak Sandra. ”Bagus sekali ya, berani banget tampar sama jambaknya tadi..” ujar Tara seolah baru saja bangga dengan prestasi anaknya yang meraih juara olimpiade matematika. Sandra menepis tangan Tara di pundaknya. ”Iya lah, mana mau gue nanti makin-makin ditindas sama mereka yang gosipin gue.” Tara m