Shanum menatap pada cermin yang ada dalam toilet hotel, dirinya mengusap air matanya dan terus menangis, mengingat bagaimana wajah bahagia dari Mauren dan juga Raka dalam sebuah hubungan pernikahan. Dirinya salah apa? Dirinya tidak pernah berbuat jahat pada orang lain, tapi kenapa takdir seolah selalu tidak berpihak pada dirinya. Shanum mengusap perutnya lembut, dan kembali menangis. Dengan cepat Shanum menghapus air matanya. Mata Shanum melihat seorang laki-laki yang masuk ke dalam sini. Dan itu adalah Raka. Yang memakai pakaian pengantinnya dan menatap Shanum dengan senyuman mengejek lelaki itu. “Kau masih mempertahankan dia?” tanya Raka menatap pada perut Shanum, dan bagaimana Shanum mengusap perutnya lembut. Membuat Shanum mengepalkan tangannya mendengarkan pertanyaan dari Raka.