Sebastian mengusap-usap punggung Sienna kala perempuan itu sedang mengalami muntah-muntah di kamar mandi. Beberapa kali dia memberikan air hangat namun Sienna kembali muntah-muntah, seperti sudah diprogram saja di dalam tubuhnya jika menelan sesuatu, maka dia akan memuntahkannya kembali. Sienna menelungkupkan wajahnya di pinggiran wastafel setelah beberapa saat. Menunggu kalau-kalau dirinya akan kembali muntah, namun tampaknya sudah berhenti. "Ayolah, sebaiknya kau tiduran lagi." Dan Sebastian membawanya kembali ke tempat tidur. "Aku tidak yakin jika kau harus bekerja. Tidak apa, tinggallah satu atau dua hari di rumah. Kau butuh istirahat, Sayang." Pria itu menyingkirkan helaian rambut yang terurai dari wajah Sienna. "Tidak apa? Aku sungguh-sungguh tidak kuat." Dan Sienna menyeka mata
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari