Sebastian berlari ke arah kamar mandi ketika dia mendengar suara Sienna yang tengah muntah-muntah. "Sayang? Apa kau baik-baik saja?" Namun pria itu hanya sampai di depan pintu karena Sienna menguncinya dari dalam. "Sienna? Sayang? Bukalah pintunya agar aku dapat melihatmu!" Dia mengetuk pintu sementara suara muntahan istrinya masih terdengar. "Sienna?" Sebastian kemudian menempelkan telinganya pada pintu ketika Sienna berhenti. "Sienn …." Pintu terdengar dibuka, lalu wajah pucat itu mendominasi pandangan. "Kau baik-baik saja?" Sebastian mendorong pintu hingga terbuka lebar kemudian menarik istrinya untuk keluar. "Ada yang mau aku ambilkan?" Dia mendudukannya di tepi ranjang, sementara dirinya berjongkok di depan perempuan itu. "Tidak, aku hanya …." Sienna mengusap wajahnya yang memu