19 - Terluka

1340 Kata

Bu Intan mengerutkan alisnya saat melihat penampilan santai menantunya. Sedangkan Bian, tampak rapi seperti hari-hari biasanya. Alea tersenyum menghampiri ibu mertuanya itu, lalu ikut andil dalam urusan dapur. “Alea, kamu belum siap-siap? Katanya mau berangkat sebelum jam tujuh,” tanya Bu Intan. Setahu beliau, anak dan menantunya itu akan berangkat ke Puncak hari ini. “Kami nggak jadi ke Puncak, Bu. Soalnya Bian ada kerjaan,” jawab Alea, dengan senyum yang ia paksakan. Rasanya masih dongkol setiap kali mengingat jika liburan mereka harus dibatalkan sepihak seperti ini. Hello! Ini long weekend alias libur panjang akhir pekan. Kenapa Bian masih harus memikirkan pekerjaan, sih? “Loh kok gitu? Sebentar, biar Ibu bicara pada Bian,” kata Bu Intan. “Nggak usah, Bu. Semalam kami sudah-” “Ngg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN