Revan menatap Feeya, dia menyadari kalau ini salah, tapi dia tidak dapat lagi menahan hasratnya yang begitu menyiksa. Pria dewasa itu mengingat dan dia memastikan kenapa dirinya bisa seperti ini. Minuman yang dia minum beberapa jam yang lalu membuatnya seperti ini. Efek samping dari minuman itu membuat Revan tidak karuan. Hasratnya bergejolak dan dia tidak tahan lagi. Revan menggendong Feeya dengan hati–hati, mengangkat tubuh yang sudah setengah telanjang itu untuk nantinya dia tiduri. Feeya diam saja, tidak menolak bahkan saat pria itu sudah membawanya ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Lelaki dengan keringat dingin yang membasahi dahi dan kening mengambil posisi ternyamannya. Memastikan gadisnya puas pada penyatuan yang dia tawarkan. Sebuah ciuman manis kembali terjalin