Apakah Kamu Mencintai Aku? ++

1244 Kata
"Pak Rudi? kenapa pak Rudi ada disini? apa yang ingin bapak lakukan? " tanya Kinara ketakutan saat mendapati Pak Rudi manager general di perusahaan ini berada di ruangan arsip keuangan. Dia terkenal sebagai pria mata keranjang dan suka menggoda semua karyawan wanita yang di perusahaan ini. Pak Rudi melihat tubuh Kinara yang seksi seraya menjilat bibir bawahnya, " Kinara selama ini saya sudah lama menaruh perasaan sama kamu. Saya pikir kamu dan pak Raka menjalin hubungan. Tapi setelah melihat pak Raka bersama Lady, akhirnya saya memberanikan diri untuk mendekati kamu. Kamu mau jadi pacar saya?" Kinara berjalan mundur ketika pak Rudi mendekatinya, "Pak Rudi jangan macam-macam ya, saya bakal teriak jika pak Rudi maju selangkah lagi! " Pak Rudi tertawa kencang saat mendengar ancamannya," Tidak akan ada orang yang akan mendengar teriakan kamu Kinara. Ini adalah ruangan kedap udara jadi nikmati saja apa yang akan aku lakukan padamu. " "Jangan mendekat, jangan mendekat!! tolongg!! " teriak Kinara saat pak Rudi berusaha untuk melecehkannya. Kinara terus memberontak dan terpaksa menendang kejantanannya pak Rudi hingga dia terlepas dari cengkramannya. "Ahkkk!! " ringis pak Rudi kesakitan. Kinara memanfaatkan hal itu untuk melarikan diri dari ruangan arsip. Saat berlari dia sengaja dia menabrak seseorang di depannya. BUG "Ahkk!! " ringisnya merasakan sakit di hidung mancungnya. "Kamu tidak apa-apa Kinara? Kenapa kamu malah lari-lari? " tanya Raka cemas. Kinara tidak dapat menahan air matanya dan reflek memeluk Raka, " Pak Rudi hiks hiks hiks dia hampir melecehkan aku di ruang arsip. " Wajah Raka merah padam saat mendengarnya. Di waktu yang bersamaan Pak Rudi keluar dari ruangan arsip dan menyapanya seolah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. "Selamat siang pak Raka." Raka melepas pelukannya dengan Kinara lalu menyembunyikan wanita itu di balik punggungnya. Dia berjalan menuju ke arah pak Rudi dan langsung menghajarnya dengan membabi buta. Kinara memekik saat melihat perkelahian mereka berdua seraya menutup mulutnya. Orang-orang mendengar teriakan Kinara dan ikut melihatnya. Beberapa orang maju untuk memisahkan mereka berdua. "Lepaskan aku!! lepaskan!! biar aku hajar dia!! " seru Raka marah saat beberapa orang memegang keduanya tangannya. Dia ingin sekali membunuh pak Rudi saat ini juga karena telah berani melecehkan Kinara. Pak Rudi terlihat sudah babak belur sedangkan Raka hanya terluka di bagian bibirnya. Baru saja Kinara ingin mendekati Raka, Lady sudah lebih dulu mendahuluinya. "Kak Raka!! kakak gak apa-apa kan? " tanya Lady cemas saat menghampiri Raka. Kinara mengurungkan niatnya untuk mendekati Raka dan memilih berbalik meninggalkan mereka berdua sembari menahan perasaan cemburu dan sedih di dalam hatinya. *** Pertunangan Raka dan Lady akan diselenggarakan dua hari lagi. Lady mengundangnya beberapa hari yang lalu untuk datang ke acara pertunangan mereka yang akan diselenggarakan di puncak Bogor. Sebenernya dia tidak ingin datang tapi Lady memaksanya untuk datang bersama rekan kerjanya yang lain. GREP Sepasang tangan kekar melingkar dengan erat di perutnya. Kinara berusaha untuk menyingkirkannya karena saat ini dia ingin sendirian saja. "Lepaskan aku Raka, " pinta Kinara memohon. Bersama Raka hatinya semakin sesak, seperti ada belenggu yang menghimpit dadanya ini. "Sebentar saja Kinara, aku sangat merindukanmu. Besok aku harus segera pergi. Mungkin satu minggu ini aku tidak akan kembali ke apartemen. Jaga dirimu baik-baik. Kalau ada apa-apa telepon saja aku ya, " ucap Raka seraya memberikan ciuman-ciuman kecil di area lehernya yang terbuka. Tangannya juga bergerak meremas bukit kembar milik Kinara yang lumayan besar dan menantang. "Nghh Raka hentikan, aku tidak mau melakukannya malam ini, " tolak Kinara. Bukannya berhenti, Raka malah makin semangat menjamahnya dan berbisik di telinganya, " Aku menginginkan kamu malam ini Kinara. Tubuhmu sudah menjadi candu untukku. " Kinara ingin menolak tapi tidak dengan tubuhnya. Setiap sentuhan Raka membuatnya hampir kehilangan akal sehatnya. Lagi-lagi dia jatuh dalam pesona Raka Yudistira sahabatnya sekaligus cintanya. Pria itu membalik tubuhnya dan memagut bibirnya dengan tergesa-gesa. Setelah itu Raka menggiring tubuhnya ke dalam kamar mereka dan merebahkannya di atas ranjang. Lagi-lagi Raka kembali menghujamnya begitu liar disana. Tubuh Kinara penuh dengan bekas kissmark terutama di area leher dan dadanya. "Ahhh kamu sangat nikmat sayang, " desah Raka di atasnya. Kinara hanya bisa memejamkan matanya menahan desahannya keluar dari mulutnya. Air matanya kembali mengalir membasahi pipinya, sebentar lagi Raka akan menjadi milik orang lain. Dia dan Raka tidak akan pernah bersatu dalam hubungan pernikahan yang selama ini diimpikannya. Raka berhenti bergerak saat melihat Kinara menangis. Dia mengecup sudut matanya yang basah dan berkata dengan perasaan bersalah, " Maafkan aku. " Raka melepaskan penyatuan mereka berdua dan duduk di pinggir ranjang sambil mengenakan pakaiannya kembali, " Aku pergi malam ini juga. Kamu baik-baik disini ya. " Sebelum Raka melangkah pergi meninggalkan apartemen, Kinara langsung menanyakan suatu hal yang selama ini mengganjal di dalam hatinya. "Raka, apa kamu pernah mencintai aku?" Raka berhenti melangkah dan terdiam beberapa saat, " Maaf Kinara. Aku tidak pernah mencintai kamu. " Setelah menjawabnya Raka kembali melanjutkan langkahnya dan meninggalkannya begitu saja. Sementara Kinara merasa hatinya benar-benar hancur saat mendengar pengakuan Raka. Selama bertahun-tahun mereka bersama, nyatanya tidak ada perasaan cinta untuknya walau hanya sedikit saja. Tes tes tes Lagi-lagi air matanya luruh membasahi pipinya. Sudah tidak terhitung berapa kali dia menangis menunggu kepastian dari Raka tentang hubungan mereka berdua. "Tidak, aku tidak boleh menangis. Aku harus menemukan cara agar bisa terlepas dari jeratan Raka. Besok aku akan datang ke acara pertunangan mereka. Akan kutunjukkan kalau aku baik-baik saja padanya," batinnya seraya mencengkram selimut yang menutupi tubuh polosnya. *** Hari ini adalah hari pertunangan Raka dan Lady. Banyak sanak keluarga , saudara, teman, bahkan kolega bisnis yang datang dalam acara ini. Kinara melangkahkan kakinya dengan penuh percaya diri ke dalam sebuah gedung yang sangat mewah mirip seperti istana dalam dunia negeri dongeng. Lady pasti sangat kaya sekali bisa menyewa gedung semahal ini. Raka tidak akan mampu menyewa gedung ini karena dia tau bagaimana background keluarga Raka yang sederhana. Lihat saja makanan yang tersaji di atas meja. Ada Abalone, lobster, steak, dan masih banyak lagi. "Kinara sini!! " panggil Gina teman satu kantornya di divisi Pemasaran. Kinara menoleh ke arah Gina dan segera datang menghampirinya. "Kamu cantik banget Kinara. Aku sampai pangling melihatmu, " puji Gina. Baru kali ini Gina melihat Kinara memakai gaun dan berdandan. Selama ini Kinara hanya memoles bedak tipis dan lipgloss di kantor. "Terima kasih, kamu juga terlihat cantik Gina. Mana pacarmu? " tanya Kinara. "Dia nggak bisa datang hari ini, tiba-tiba ada kerjaan penting jadi aku sendiran datang kemari, " jawab Gina. Di saat mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba pintu ruangan terbuka lebar. Mereka memusatkan perhatian kearah sana, terlihat Raka dan Lady berjalan beriringan bersama-sama seraya menyapa para tamu undangan yang hadir dalam acara ini. Lady terlihat cantik dengan mengenakan gaun abu-abu yang glamor. Warnanya juga senada dengan tuxedo yang dipakai oleh Raka malam ini. Kinara hanya bisa menatapnya dari kejauhan dengan mata berkaca-kaca. Dia menggigit bibirnya untuk tidak menangis di tempat ini. Acara pertunangan mereka segera digelar. Kinara menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat Raka dan Lady saling bertukar cincin di hadapan para tamu undangan. Setelah itu mereka berciuman seraya memamerkan cincin yang ada di tangan mereka. Kinara sudah tidak sanggup lagi untuk melihat mereka berdua. Dia mengambil secangkir minuman anggur untuk menenangkan dirinya. Rasa anggurnya begitu kuat. Sepertinya dia sudah melakukan suatu kesalahan besar karena telah meminumnya sampai habis. Kepalanya mendadak pening dan dia hampir kehilangan keseimbangannya. "Nona apa kamu baik-baik saja? " tanya seorang pria tampan di hadapannya. Bukannya menjawab Kinara malah menarik kerah jas pria itu dan memberikan ciuman singkat di bibirnya. "Pria tampan, maukah kamu bermalam denganku malam ini? " ajak Kinara sengaja menggodanya dalam kondisi setengah sadar.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN