Merasakan Angin Segar dari Dubanak

1439 Kata

"Aduh malangnya nasibku, ku di rumahkan selama dua minggu." Pelangi mulai berdendang di koridor lantai paling atas perusahaan besar itu yang sudah nampak sepi. Namun siapa sangka seseorang yang tengah berada di sana memperhatikan langkah gadis itu dari balik pintu ruangannya. "Dasar gadis aneh." Gumam Langit yang melihat punggung Jelita menjauh pergi. "Hei, malah nyanyi-nyanyi sendiri. Kenapa kamu La sedih amat itu muka. Udah kayak muka ibu ku yang dulu gagal malam pertama." Seloroh Mita yang menyenggol bahu Pelangi dari belakang. Kini dua gadis itu tengah berjalan menuju ruangan pantry bersiap untuk pulang. "Idih kamu aja belum jadi Ta, malah ngebahas malam pertama ibu mu. Sudah ah aku sedang tak ingin bercanda sekarang. Lagi meratapi nasib yang ku yang sungguh malang." "Memangnya ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN