(P.O.V HABIBI) Aku masih duduk dengan dr. Arya di taman rumah sakit, pikiranku benar-benar kalut sekali saat ini, karena Yasmin seperti itu. Aku tidak menyangka dia benar-benar melakukan hal bodoh itu. Aku tidak bisa membiarkan Yasmin mengusik rumah tanggaku lagi dengan Ainun, aku harus bisa bicara pelan-pelan dengan Yasmin. Tidak, aku tidak bisa meninggalkan Ainun. Di saat seperti ini saja, aku masih memikirkan Ainun yang masih sakit di rumah. “Habibi,” panggil seorang perempuan, dan suara itu benar-benar aku kenal. “Ainun.” Aku tidak percaya dia ke rumah sakit bersama dr. Wulan. “Kamu di sini, katanya mau menemui...” “Ainun, kamu masih sakit, kamu kenapa ke sini?” Aku menukas ucapan Ainun, aku tidak mau dr. Wulan tahu masalah aku dan Ainun, meski Arya sudah tahu aku dan Ainun sedang