PROMISE - BAB 15

1320 Kata

Aku menyuapi Ainun, pendar matanya benar-benar menyiratkan kepedihan. Dan, setiap hari aku melihat dia seperti ini. Hanya kesedihan yang terpancar dari mata Ainun. Ini kesalahanku, iya kesalahanku. Aku yang membuatnya begini. Ainun masih belum stabil keadaannya. Namun, Yasmin dari tadi meneleponku menyuruhku menemuinya. Padahal aku bilang dengan dia, kalau aku tidak bisa di ganggu karena menemani Ainun yang sakit. Meski kami akan bercerai, aku masih bertanggung jawab padanya. Karena aku juga masih mencintainya. Ponselku terus berdering, nama Yasmin terus bermunculan di layar ponselku. Ainun menoleh ke arah meja samping tempat tidurnya kala ponselku berdering. Aku memang sedang menyuapi Ainun. "Angkat dulu, barangkali penting," ujar Ainun. "Biarlah, tidak penting," jawabku. "Dari Yasm

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN