Ainun masuk ke dalam kamarnya setelah dia mengobrol dengan suaminya di teras Vila seusai makan siang. Dia duduk di tepi ranjang, membayangkan tadi dengan suaminya yang sempat terganggu oleh penjaga Vila karena memanggil mereka untuk makan siang. Ainun membuka ponselnya, dia melihat-lihat foto pernikahannya dengan Habibi. Dia tersenyum melihat video saat Habibi mengucap janji sucinya. Ada rasa bahagia melihat semua itu. Darahnya terasa berdesir, merasakan bahagianya saat dia pertama kali menjadi isrri Habibi. Dia ingat, saat dia menolak melakukan kewajibannya di malam pertama seusai Habibi mengucap janji sucinya. “Aku akan melakukannya, Mas. Aku janji. Aku tidak takut lagi, aku ingin hubungan kita baik-baik saja sampai kita menua, dan bermain bersama dengan cucu-cucu kita, Mas. Aku menc