Keesokan paginya saat seluruh anggota keluarga Haidar Naratama sedang berkumpul untuk melakukan sarapan dengan beberapa menu sarapan yang telah disiapkan oleh chef dari restoran ternama. Dalam sarapan mewah itu Kaivan tidak hadir di antara mereka. Haidar sangat geram dengan tingkah laku anak laki-lakinya itu. “Ke mana anak tidak berguna itu?” tanya Haidar pada Lidya. “Dia masih tidur. Semalam dia pulang terlalu larut.” “Cepat bangunkan.” “Biarkan sajalah, Pap. Lagi pula hari ini adalah hari Minggu. Mungkin dia lelah.” “Lelah apa? Aku tahu dia sudah beberapa hari ini tidak ngantor untuk membuat alibi agar kekasihnya percaya kalau dia sedang sibuk bekerja di luar kota padahal sedang sibuk mengurusi wanita lain yang akan menjadi tunangannya. Jadi laki-laki tidak bisa bersikap tegas