“Aryo … lepasin nggak?” Suara Tania tertahan, tidak mau sampai terdengar orang-orang di sekitar mereka. Namun Aryo geming, pandangannya lurus ke arah panggung. Tangannya menggenggam kuat tangan Tania. Dirasakannya tangan Tania berusaha melepaskan diri, tapi dia menahannya erat. “Pleaseee … aku harus ke belakang. Se-ka-rang,” ujarnya lagi. “Aku nggak akan termakan muslihatmu. Pasti kamu mau ngibulin aku kan?” Genggaman Aryo makin erat. “Aku seriussss. Aku … sakit perut. Mules,” kata Tania cepat. “Nggak percaya.” Aryo malah memindahkan genggaman mereka ke pangkuannya. Otomatis tubuh Tania bergeser sedikit ke arah Aryo. Tania takut, ada yang memperhatikan keanehan mereka berdua. Dengan popularitas Aryo bukan tidak mungkin kan ada ibu-ibu yang lebih suka memperhatikan Aryo sedang apa