Namun Aryo seperti menjilat ludah sendiri. Karena keesokan sorenya, ketika Tania baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambut, Aryo dan Dinda mengetuk pintu rumahnya. “Ibu periiiii!” Dinda langsung memeluk Tania begitu wanita itu membuka pintu. “Lho, Dinda kenapa ke sini?” tanya Tania heran sambil memandang Aryo yang pura-pura tidak melihat ke arahnya. Sebenarnya ada masalah apa sih sama duda satu ini? Sejak pertemuannya dengan Dinda dia pasang wajah masam terus. Padahal Tania juga nggak akan nyulik Dinda kok. Nggak sanggup punya anak nggak ada bapaknya. Mending cari bapaknya dulu baru bikin anak. Eh? “Kan ibu peri sudah janji mau main lagi sama Dinda. Masa ibu peri lupa? Kemarin ibu peri baru bilang lho!” Dinda mengingatkan dengan gayanya yang lucu. “Iya, Tante ingat sekaran