“Nggak lucu, Aryo! Sana pulang!” Tania menarik selimut di mana Aryo menutupi tubuhnya sampai ke perut. “Ssst! Jangan berisik. Sini bobo bareng aku.” Aryo membuka selimut dan menepuk-nepuk kasur di sebelahnya. Meminta Tania ikutan berbaring bersamanya. “Gila kamu, ya? Nanti kalau ketahuan orang gimana?” “Asal kamu teriaknya nggak terlalu keras, pasti nggak akan ketahuan, Sayang. Yuk!” Lagi, Aryo menepuk kasur di sebelahnya. “Nggak bisa, pokoknya kamu harus pulang! Sana cepetan!” Ditariknya lagi selimut itu hingga memperlihatkan tubuh Aryo seutuhnya. Dan Tania pun berteriak. “AKKHHHHH!!!! Kenapa kamu nggak pakai celana?” Ditutupinya wajahnya dengan kedua telapak tangannya. “Cepat, cepat pakai celana kamu cepat!” Tania mengibas-ngibaskan tangannya. Aryo bukannya panik malah terkekeh sen