Searching the monster of Nightmare (underworld stories) 5.

1055 Kata
{Ziren}Inilah kisah mengenai makhluk Underworld yang kedua, ialah sesosok makhluk bertanduk rusa, berkepala singa, berbadan dan bertangan manusia serta bagian bawah merupakan tubuh banteng yang juga berotot, serta kedua mata yang merah menyala.   Malam yang tenang saat itu membuat mereka tidak menyadarinya, ketenangan yang dirasakan sangatlah berbeda. Tak ada satu pun suara yang terdengar dan bahkan bara api yang berada tepat di samping kelima Pangeran serta ketujuh Prajurit di sana. Namun karena ketenangan tersebut, tak ada satupun dari mereka yang merasa curiga. Hingga sebuah suara yang muncul, akhirnya menyadarkan mereka semua mengenai tempat yang mereka singgahi bukanlah tempat yang aman.     ROaaaaaaarrrrr!!! ROAAAAAARRRR!!! Dan suara aungan singa yang terdengar menggema di malam itu, membangunkan mereka semua yang terlelap di sana,   ROAAAARRRR!!! “apa itu??!” tanya sang Pangeran muda dengan wajah ketakutannya, ia memeluk lengan salah satu Prajuritnya yang saat itu berdiri tepat di sampingnya, “itu terdengar seperti aungan singa” jawab Pangeran Taber dengan suara yang serak, “apakah lebih baik kita mengeceknya bersama?” pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu Prajurit dari Scotlav membuat Pangeran Hanxi lan mengangguk mengiakan, “ya, lebih baik kita mengecek itu bersama-sama” timpalnya, dan hal itu membuat mereka segera berdiri dari tempatnya dan perlahan menghampiri suara aungan yang tidak pernah berhenti di sana,   Roaaaaarrrr!!!! Roaaaaarrrr!!!   Mereka mendekat dan akhirnya mendapati sesuatu makhluk yang berbeda yang mereka sangka sebagai singa, jauh di sana mata dari makhluk itu berwarna merah menyala, hingga membuat beberapa dari mereka takut untuk mendekat lebih jauh lagi, “Apakah kalian yakin untuk mendekatinya??” kali ini pertanyaan dari Pangeran Taber membuat mereka menoleh padanya, “kita harus melihatnya lebih dekat, karena kurasa dia mengaung seperti itu menandakan bahwa ada hal yang terjadi” jelas Pangeran Abraham menimpali pertanyaan Pangeran Taber yang kini menghela nafasnya lagi, Ketika akhirnya mereka mendekat lebih jauh lagi, merekapun mendapati sesosok makhluk menyeramkan yang kini meraung karena terjebak oleh lumpur yang memakan sebagian tubuh belakang dari sang makhluk. Sosok makhluk itu adalah kepala singa yang memiliki tanduk dan telinga rusa, meski tidak selebar dan sebesar tanduk milik Muskar, namun itu tetap merenyamkan. Kedua matanya merah menyala, ia memiliki tubuh dan lengan seperti manusia dengan tubuh yang kekar serta warna kulit yang kecoklatan, dan bagian bawah dari makhluk itu merupakan tubuh seekor banteng yang memiliki massa otot yang luar biasa besarnya, tubuh banteng itu berwarna pucat dari yang lainnya dan separuh dari tubuh nya masuk kedalam lumpur yang kini membuatnya menggaung seperti itu, “apa kau yakin akan menolongnya?” dan pertanyaan yang dilontarkan oleh Pangeran Taber lagi-lagi membuat mereka menoleh menatapnya, “ya… kita harus menolongnya!” jawab Abraham yang kini melangkah dengan berani mendekati sang makhluk, Melihat hal itu membuat Rezen segera mengimbanginya dan para pangeran dan prajurit pun akhirnya menyusul dirinya yang sudah mendekat terlebih dahulu, Kedua pandang abraham kini menoleh secara singkat beberapa batu kristar yang berserakan di sekitar sana, dan kedua pandangnya kembali menatap sang makhluk yang kini masih mengaung di hadapannya, “hei… apa anda membutuhkan sebuah bantuan?” dan itulah kata yang ditanyakan oleh Abraham kepada makhluk itu, “ohh… kau dapat mengerti diriku… bisakah kau menarikku keluar dari lumpur ini? Mereka benar-benar menyiksaku” ucap sang makhluk seraya mengaung dengan keras, dan akhirnya Abraham menyadari bahwa ia mengaung karena kesakitan, “apa yang dikatakannya, Ab?” tanya Pangeran Zhumon, membuat Abraham akhirnya menjelaskan bahwa makhluk itu memerlukan bantuan mereka, “ oh, baiklah… tapi sebelum itu, apakah kau bisa menanyakan namanya terlebih dahulu??” ucap Pangeran Hanxi lan padanya yang kini membuat Abraham menunjuk padanya, “kau bisa menanyakan hal itu langsung padanya, dia mengerti bahasa kita” jelas Abraham dan hal itu membuat mereka semua kini menoleh menatap sang makhluk, “siapa nama anda, tuan eum… singa?” tanya Pangeran muda William di sana, “Ziren, aku adalah centaur* yang berbeda dengan yang lainnya” jawab Ziren sang centaur, “namanya adalah Ziren, dia Centaur” jelas Abraham dan itu membuat Para pangeran dan Prajurit mengangguk di sana, “baiklah Ziren, kami akan segera mengeluarkan anda dari sini” jelas Pangeran Hanxi lan, membuat Ziren sang centaur mengangguk dan berterima kasih karena mereka mau menolongnya.   Hal yang menjadi hambatan saat ini adalah, bagaimana cara mereka untuk menarik Ziren sang Centaur yang terperangkap di dalam lumput tersebut, karena permasalahannya ketika mereka hendak melakukan rencana seperti yang telah mereka lakukan ketika menolong Muskar sang beruang pun  terhambat karena ketiadaannya pepohonan di sekitar sana, “apa yang harus kita lakukan?? tak ada pohon terdekat di sekitar sini” ucap salah satu Prajurit dari Kerajaan Es, membuat Pangeran Hanxi lan tidak kehabisan akal dan terus berpikir, hingga akhirnya ia memunculkan sebuah ide yang menurutnya cukup bagus, Pangeran Hanxi lan memanggil naga Shuuru miliknya, ia pun memerintakan Rezen untuk meliliti tubuh Ziren sang Centaur dengan akar-akar oak miliknya, dan setelahnya, ia memerintahkan Shuuru (naga miliknya) untuk terbang ke atas dan menarik Ziren ke atas, agar ia dapat lolos dari lumpur hisap tersebut. Ekspetasi tidak pernah seperti realita, harapan mereka untuk dapat mengeluarkan Ziren sang centaur pun tidak terwujudkan karena akar oak yang ditarik pun putus, membuat Shuuru sang naga terlontar jauh ke atas dan Ziren sang Centaur semakin terhisap ke dalam yang akhirnya membuatnya mengaung semakin kencang karena merasa sakit. Dan hal itu membuat mereka merasa menyesal dan iba padanya, “bagaimana ini?? lumpurnya semakin menghisap tuan Ziren!” ucap Pangeran William dengan panik, ia benar-benar merasa kasihan padanya yang kini meraung kesakitan, Keempat Pangeran serta ketujuh prajurit kini terdiam dan berpikir, sedangkan Pangeran Zhumon memilih untuk menggenggam lengan Ziren dan melontarkan mantra penahan rasa sakit padanya, (mantra Evane Firmos). Rezen berjalan mendekati lumpur itu, dan ia meraba lumpur tersebut yang ternyata ia merasa bahwa lumpur tersebut hidup, “kita harus mematikan pergerakan lumpur ini” gumam Rezen yang membuat mereka semua menoleh menatapnya, “bagaimana caranya??” tanya Pangeran William seraya menghampiri Rezen, Sang kepercayaan Pangeran Abraham, “oh! Aku tahu bagaimana caranya!!” seruan dari Abraham membuat mereka serempak menoleh menatapnya, “William, kau bisa membekukan sesuatu bukan??” tanya Abraham, mendengar pertanyaan darinya membuat Pangeran William mengangguk mengiakannya, “Rezen! Bisakah kau memanggil naga barumu itu? Panggilah dia kemari, kita akan membekukan dan mematikan lumpur kejam ini” ujar Abraham dan saat itu pula Rezen memanggil nama sang naga baru miliknya,  “William, bekukan lumpur itu” ucapan Abraham membuat Pangeran William mengangguk mengiakan dan ia segera menyentuh lumpur tersebut dan membekukannya, “Joustava” panggil Rezen pada Naga Elemen miliknya, dan tidak lama dari sana sebuah gaungan naga terdengar menggema di sana, seluruh pandangan mereka termasuk Ziren sang Centaur menoleh menatap ke arah bawah, dimana gemuruh dan getaran pun terasa di sana, yang akhirnya Naga Joustava pun keluar dari dalam tanah.  to be continue.  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN