Ayana POV. "Ayana!" Tiba tiba saja, mas Faisal memeluk ku membuat diri ini kaget. Aku ingin melepaskan diri namun tentu saja enggak bisa, karena pegangan tangannya memang erat. "Ada apa mas? tolong lepaskan. ini di depan kantor pengadilan. Kita akan berpisah sebentar lagi. Lalu kenapa kita malah berpelukan?" Namun kedua lengannya masih saja erat mengelilingi diri ini. "Karena mas enggak mau berpisah. Mas enggak mau berpisah darimu. Bagaimana pun caranya kita harus kembali bersama." "Tidak bisa!" Nilam mendorong Mas Faisal. Menghalangi aku oleh tubuhnya. "Ayana tidak boleh bersama kamu lagi. Ayana harus bahagia dan move on dari kamu. Jadi kalau bisa, kamu mending pergi saja dari sini. Kamu segera temui istrimu!" Aku menatap ke arah pandangnya Nilam, ternyata perempuan itu juga meman